lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ketika memilih tempat makan, kini orang tidak hanya terpaku pada jenis makanan yang dihidangkan.
Suasana tempat juga menjadi pertimbangan.
Bagi kebanyakan orang, makanan tidak hanya dirasakan oleh lidah saja.
Merasakan makanan juga melibatkan panca indera lainnya.
Jika masakan dihidangkan dengan tampilan yang menarik, tentunya akan menambah selera makan.
Sajian juga terasa lebih lezat apabila dinikmati di tempat yang bisa membuat nyaman suasana hati.
Di Desa Singapadu Kaler, terdapat rumah makan yang suasananya sangat asri.
Tempat ini barangkali bisa menjadi referensi traveler yang ingin mendapatkan pengalaman kuliner dengan suasana berbeda.
Tempat makan ini bernama Warung Tepi Tebing, terletak di Jalan Raya Silakarang, Sukawati, Gianyar.
Untuk mencapai tempat ini, kamu harus masuk melewati jalan berbatu kapur sekitar 50 meter.
Setelahnya, kamu akan melihat bangunan rumah makan dengan halaman parkir yang cukup luas.
Begitu masuk ke dalam rumah makan, bersiaplah untuk kagum, sebab kamu akan disambut dengan pemandangan taman dan kolam bertingkat yang begitu asri dan indah.
Di pinggir kolam berjejer gazebo bambu, tempat kamu akan menikmati hidangan.
Di bagian belakang warung, traveler pun bisa menikmati pemandangan tebing dan sungai.
Oleh karena letaknya yang agak berjarak dari jalan raya, suasana di sini pun sangat tenang.
Jika staf warung tidak sedang memutarkan musik, barangkali hanya suara air yang terdengar.
Sekali waktu juga terdengar suara cicitan burung yang akan menambah kesan alami.
Jika traveler berkunjung malam hari, tempat ini pun bisa menjadi pilihan untuk makan malam romantis bersama pasangan.
Menu yang disediakan Warung Tepi Tebing ada berbagai macam pilihan.
Masakan Bali, Indonesia, Asia, dan Western bisa kamu nikmati di sini.
Minumannya pun beragam, mulai dari teh hingga wine.
“Masakan khas dari daerah Singapadu adalah olahan bebek. Bebek crispy dan bebek betutu adalah menu yang paling sering diminta oleh tamu,” ujar I Ketut Sudarsana, pemilik rumah makan.
Ia menuturkan cita rasa bebek yang khas sangat pas dipadukan dengan kuatnya karakter rasa bumbu betutu.
Menurut Ketut Sudarsana, bebek yang diolah merupakan hasil ternak lokal masyarakat setempat.
Karenanya masakan yang diolah berasal dari daging segar yang tidak memerlukan proses pembekuan yang lama.
Hal ini pun akan meningkatkan kualitas masakan.
Bagi penyuka masakan Italia, Baked Chicken Parmigiana patut kamu coba.
Chicken Parmigiana di Warung Tepi Tebing ini memiliki tekstur yang lembut saat dikunyah.
Bersama daging ayam panggang, disediakan juga salad sayur dan kentang goreng sebagai pelengkap.
Lelehan keju mozarella yang ada di atas daging pun menambah ‘rasa Italia’ dalam menu ini.
Mungkin saat merasakan makanan Chicken Parmigiana ini, kamu akan terbawa pada suasana yang unik.
Lidah akan merasakan kesan Italia, namun suasana tempat kamu berada sangat kental dengan nuansa Bali.
Suasana yang tenang dan asri pun akan mengundang imaji kamu saat menikmati makanan di sini.
Akhirnya, pengalaman makan di Warung Tepi Tebing tidak hanya akan memanjakan lidah, namun juga pikiran, dan suasana hati.
Manfaatkan Lahan Kurang Produktif
I Ketut Sudarsana, pemilik Warung Tepi Tebing menuturkan pembangunan tempat makan ini bermula dari keinginan memanfaatkan lahan kurang produktif milik keluarganya.
“Dulu di sini kebun milik keluarga. Namun karena kesulitan air, lahan ini pun terbengkalai hingga jadi bet (semak),” ujarnya.
Ia pun memiliki ide untuk membangun sebuah rumah makan di lahan tersebut.
Kebetulan daerah di sekitar Jalan Silakarang sering dilalui turis untuk berwisata.
Peluang inilah yang ingin dimanfaatkannya.
Ia bersama seorang rekannya yang berprofesi sebagai arsitek, mendesain konsep dekorasi Warung Tepi Tebing hingga tampak seperti sekarang.
Ketut Sudarsana memang ingin agar warung makan ini berkonsep asri.
Mengenai menu yang disajikan, ia sengaja memilih perpaduan aneka ragam cita rasa.
Sebab menurutnya setiap tamu yang datang memiliki selera yang berbeda.
Namun masakan khas Bali masih menjadi primadona di kalangan tamu asing.
