Breaking News:

Singkong dan Kentang Ternyata Beracun, Atasi dengan Cara Sederhana Ini

Singkong dan kentang itu bisa beracun dan berbahaya, namun bisa diatasi dengan cara memilih dan mengolah bahan yang benar.

Editor: Sinta Agustina
www.stylecraze.com
Singkong 

TRIBUNTRAVEL.COM - Mari kenali dan sadari kalau singkong dan kentang itu bisa beracun dan berbahaya, namun bisa diatasi dengan cara memilih dan mengolah bahan yang benar.

Kedua bahan tersebut memang mengandung zat berbahaya, yaitu sianida pada singkong dan solanin pada kentang.

Kandungan sianida terdapat pada berbagai jenis singkong mulai dari singkong yang biasa kita konsumsi, hingga singkong pahit dengan kadar yang berbeda, yaitu berkisar 15-400 mg per kilogram singkong segar.

Keracunan dapat terjadi dengan dosis sianida 1.52 mg/kg BB, atau setara dengan konsumsi sebanyak 76 mg pada orang dengan berat badan 50 kg.

Keracunan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, sesak nafas, hilang kesadaran, hingga koma.

Dengan kata lain, orang yang memiliki berat badan 50 kg memiliki kemungkinan keracunan sianida jika mengkonsumsi singkong sebanyak 1,5 kg singkong yang tidak diolah dengan benar atau dikonsumsi mentah dalam satu kali makan.

Cara pengolahan yang tepat dapat mengurangi kadar racun yang terdapat pada singkong.

Hal ini karena racun sianida pada singkong mudah larut dalam air.

Proses pencucian dan perendaman singkong dan kentang dapat mengurangi kadar racunnya.

Jika dimasak dengan cara direbus, dikukus, digoreng atau difermentasi menjadi tape pun singkong dapat berkurang kadar racun sianidanya.

2 dari 2 halaman

Kentang mengandung solanin yang termasuk ke dalam keluarga glikoalkaloid.

Keracunan akibat glikoalkaloid ini dapat menyebabkan sakit kepala, diare, kram, hingga koma, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Nah, salah satu tanda kentang mengandung zat ini adalah rasanya yang jadi pahit.

Rasa pahit pada kentang atau munculnya warna hijau pada kulit kentang serta munculnya tunas dapat menjadi petunjuk terjadinya peningkatan kadar racun glikoalkaloid pada kentang.

Oleh karena itu, pilihlah kentang segar yang berkulit sehat tidak berwarna kehijauan dan juga jangan yang sudah bertunas.

Namun, gejala keracunan baru akan muncul jika mengkonsumsi kentang sebanyak 4-9 buah besar atau setara lebih dari 1 kilogram dalam satu kali makan.

Jadi sebenarnya tidak perlu khawatir keracunan untuk mengkonsumsi kentang yang diolah dan dimasak dengan baik.

Kentang yang direbus atau dikukus kadar solaninnya dapat berkurang hingga 40 persen.

Selain cara mengolah, cara penyimpanan juga akan membantu mengurangi pembentukan solanin pada kentang.

Simpan kentang di tempat yang cahayanya tidak berlebihan. (Sajian Sedap/KR)

Selanjutnya
Tags:
TribunTravel.comSajian SedapTribunTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved