Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM- Menderita cacat fisik atau penyakit mental, sering kali membuat seseorang menjalani kehidupan yang sangat sulit.
Tapi, tidak demikian dengan Abushe, seorang anak berusia 8 tahun dari Jinka, Ethiopia yang menderita sindrom Waardenburgh, yang mengubah pigmentasi matanya menjadi biru cerah.
Dia sering dijuluki "si mata plastik" oleh rekan-rekannya.
Namun, Abushe justru membuktikan jika perbedaan-perbedaan yang kita miliki membuat diri kita istimewa.
Ketika kamu telah melihat Abushe dan mendengar cerita tentangnya, kamu pasti akan setuju jika dia adalah anak laki-laki yang sangat luar biasa!
Dirangkum TribunTravel.com dari laman Boredomtheraphy.com, hanya ada satu dari sekitar 300 ribu orang di seluruh dunia yang lahir dengan sindrom Waardenburg.
Kondisi langka ini mempengaruhi perubahan pigmentasi mata seseorang, bahkan diketahui juga menyebabkan berbagai derajat ketulian.
Mata biru Abushe berwarna biru tajam.
Dia tinggal bersama neneknya di sebuah gubuk yang terbuat dari jerami dan kayu.
Orang tuanya tidak mampu membayar tiket bus untuk mengantarnya ke sekolah setiap hari.
Untungnya, neneknya tinggal lebih dekat dari sekolah.
Abushe suka dengan klub sepak bola Barcelona.
Tiap kali memiliki kesempatan, ia selalu menyaksikan pertandingan klub tersebut dan pemain favoritnya adalah Lionel Messi.
"Aku ingin menjadi seperti Messi" kata Abushe.
"Dia tidak seperti yang lain," tambahnya.
Ketika lahir, Orang tua sangat khawatir Abushe akan buta.
Dengan mata biru berwarna tajam seperti ini, orang akan berasumsi ada sesuatu yang tidak beres.
Keluarganya yang tidak punya biaya berobat hanya bersyukur dengan kondisi Abushe saat ini, tanpa peduli dengan masalah medis.
Setelah belajar lebih banyak tentang sindrom langka yang dialami anaknya, mereka hanya menganggap itu "hadiah dari Tuhan."
Abushe sering diganggu oleh teman-temannya karena penampilannya, hingga mereka memberi julukan kepadanya sebagai anak dengan "mata plastik."
Beberapa anak bahkan memanggilnya "rakasa."
Namun, Abushe tetap berusaha membuktikan kepada mereka semua jika dia akan bisa menjadi bintang sepak bola.
Sebagai anak berumur 8 tahun, ia sudah memberikan pandangan positif tentang kehidupan.
Mudah-mudahan, Abushe dapat meraih mimpi-mimpinya.