Breaking News:

Bikin Melongo! Ada Kursi Raksasa di Cirebon, Ternyata Ini Fungsinya

Kursi rotan raja raksasa berdiri di Lapangan Kampung Wisata Rotan Galmantro, Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Selasa (14/3/2017).

Kompas.com / Muhamad Syahri Romdhon
Sejumlah pengrajin rotan merampungkan kursi rotan raja raksasa di lapangan kampung wisata rotan galmantro, Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Selasa (14/3/2017). Mereka menciptakan dan menghidupkan kembali spirit Rotan Cirebon yang pernah mengalami masa kejayaannya. Mereka berencana akan meletakan rotan raksasa ini di Jalur Utama Pantura Cirebon. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kursi rotan raja raksasa berdiri di Lapangan Kampung Wisata Rotan Galmantro, Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/3/2017).

Kursi rotan yang diklaim terbesar di dunia itu merupakan hasil karya 50 perajin selama satu bulan.

Mereka ingin menghidupkan kembali kejayaan rotan Indonesia dari Tanah Wali.

Tak hanya para perajin, ratusan warga dari berbagai kalangan sejak pagi meramaikan acara tersebut.

Mereka membawa produk masing-masing dari rotan sambil mengitari penjuru desanya.

Mereka terdiri dari pelajar sekolah dasar, menengah pertama, menegah atas, guru, perajin, organisasi masyarakat, perangkat desa, dan masyarakat umum.

Pada aksi yang disebut ider-ideran, mereka membuktikan rotan menjadi keunggulan dan kebanggaan mereka.

Mereka membuat burung raksasa, kuda raksasa, topi raksasa, tudung saji raksasa, dan sejumlah kerajinan tangan yang seluruhnya terbuat dari rotan.

Djaso, salah satu senior perajin rotan menyebutkan, ider-ideran yang dilakukan banyak masyarakat membuktikan antusiasme yang sangat tinggi.

Djaso yang menjadi satu penyumbang ide pembuatan kursi raksasa ini menyebutkan, kursi raksasa melambangkan satu kedudukan yang paling tinggi.

2 dari 3 halaman

Hal ini sebagai doa dan harapan bahwa rotan cirebon pernah mencapai masa kejayaannya.

Rencananya, kursi rotan raja raksasa akan diletakkan di jalur utama Pantura beberapa bulan mendatang.

“Kami berharap beberapa tahun lalu, rotan mencapai masa kejayaannya memasuki pasar di seluruh dunia. Ekspornya terbesar masih ke Eropa, Amerika, dan perlahan ke seluruh dunia. Singkatnya, sekitar 1995–2000 mencapai kejayaannya, dari Tegalwangi sebanyak 1.000–2.000 kontainer per bulan,” kata Djaso.

Djaso menuturkan, kursi raksasa tersebut adalah replika kursi raja melambangkan satu kedudukan yang tinggi.

Para perajin yang berjumlah sekitar 50 orang, merampungkan kursi rotan raja raksasa dimulai sejak satu bulan lalu.

Kursi raksasa ini, lanjut Djaso, memiliki tinggi 12 meter dan lebar 8 meter.

Mereka rela kerja keras siang malam selama satu bulan lebih hingga menjadi bentuk yang sempurna.

Kursi rotan raja raksasa terbuat dari bahan antara lain rotan murni, rotan sintetis, dan juga besi dengan beban berat sekitar 1 ton.

Pembuatan sejak awal menghabiskan lebih dari Rp 100 juta rupiah dari dana swadaya para pengrajin.

Setelah rampung 100 persen, para warga menggelar doa bersama dan langsung mendirikan secara gotong royong dan penuh suka cita.

3 dari 3 halaman

Djaso berdoa dan meyakini, rotan indonesia semakin meningkat dan akan mencapai masa jayanya pasca ditutupnya ekspor bahan mentah.

Presiden RI Joko Widodo, lanjut Djaso, membuktikan dukungannya dan keberpihakannya kepada para pengrajin rotan untuk dapat bersaing dengan negara lain. (Kompas.com/Kontributor Cirebon KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Jawa BaratCirebonWeruKampung Wisata Rotan Galmantro Beskap Farhana Nariswari Pondok Zidane
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved