Laporan Wartawan TribunTravel.com, Novita Shinta
TRIBUNTRAVEL.COM - Diluar sana, banyak orang-orang yang menginspirasi karena telah mengambil keputusan untuk melakukan hal mulia.
Seorang pria Malaysia bernama Rayyan Haries (27) menjadi salah satu contohnya.
Dilansir TribunTravel dari World of Buzz via Stomp, pria ini rela meninggalkan segalanya untuk pergi ke Yunani, dan memasak bagi pengungsi disana.
Rayyan menjadi salah satu relawan di dapur umum, dan food truck di Lesvos, sebuah pulau di seberang Yunani.
Pria ini mulai menjadi relawan setelah ia menyaksikan gambar Alan Kurdi, seorang anak Suriah yang tenggelam, saat menjoba menyeberangi Laut Aegea untuk menuju Yunani dari Turki.
"Dia sekecil keponakan saya dan saya tahu saya perlu datang ke Yunani," katanya.
Sejauh ini, Rayyan telah menjadi sukarelawan di Yunani selama lebih dari empat tahun.

Sepanjang kegiatannya ini, ia telah melakukan banyak perjalanan dan menghadapi beragam rintangan.
Ia pernah terjebak di Nepal, ketika gempa bumi mengguncang.
Ia juga menghadapi penolakan berkali-kali ketika meminta perpanjangan visa tinggal di negara-negara yang ia singgahi dalam jangka waktu yang lama.
Walaupun awalnya ragu, orang tuanya tetap mendukung hal besar yang dilakukan Rayyan untuk membantu sesama.
Saat ini, Rayyan masih di Yunani dan menjadi relawan di Kara Tape, yang menerima pengungsi di Lesvos.
Ia bertugas memanggang dan membuat sup untuk para pengungsi.

Pria besar dengan hati yang besar ini menggambarkan dirinya sebagai seorang foodies, dengan motto hidup 'makanan adalah harapan'.
Ia melakukan semua yang ia bisa untuk menyediakan makanan bagi orang yang paling membutuhkan.
Hal mulia yang dilakukan Rayyan ini telah menginspirasi pendiri dan CEO digaPictures, Pavlos Avagianos , yang memutuskan untuk membuat sebuah film dokumenter tentangnya.
Dokumenter ini berjudul 'Food is Hope' yang akan menyoroti hal besar yang telah dilakukan Rayyan.
Pavlos menjelaskan bahwa ia kembali bertemu dengan Rayyan di desa SKala Skamnias ketika ia Ryan membuat sup untuk para pengungsi yang berdatangan massal setiap hari.

"Hal pertama yang saya perhatikan ketika melihat dia, adalah senyum merekah dan fakta bahwa ia selalu bernyanyi saat memasak, " katanya.
"Dia memberi kami semua harapan dan keberanian!"
"Ini sangat penting bagi saya dan rekan-rekan untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa relawan yang sering kita sebut pahlawan, adalah orang-orang biasa, sama seperti orang lain," tambahnya.
Pavlos menambahkan jika bertemu dengan Rayyan secara langsung, maka kamu akan langsung terpesona dengan senyum merekah dengan penuh pandangan positif terhadap kehidupan.
"Dia sangat positif, penuh kasih dan sukacita, itulah sebabnya saya memutuskan untuk memproduksi film dokumenter pada dirinya."
Penasaran dengan film dokumenternya?
Langsung lihat cuplikannya di bawah ini guys.