Breaking News:

Penting Diketahui Pendaki, Begini Cara Memilih dan Gunakan Tabir Surya Saat Mendaki Gunung

Tabir surya dibutuhkan tak hanya saat berwisata pantai, tapi juga gunung. Semakin tinggi posisi kita maka semakin kuat pancaran sinar Mataharinya.

Editor: Sri Juliati
KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT
Mendaki Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, NTB. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kegiatan outdoor, apa pun bentuknya, pasti memiliki bahaya tersendiri.

Paparan Matahari juga bisa jadi membahayakan, karena mengakibatkan kulit terbakar hingga terkena kanker kulit.

Satu cara untuk menghindari atau meminimalisir paparan sinar Matahari adalah menggunakan tabir surya (sunscreen).

Tabir surya dibutuhkan tak hanya saat berwisata pantai, tapi juga gunung.

Dermatolog, Srie Prihianti Gondokaryono mengatakan, semakin tinggi posisi kita maka semakin kuat pancaran sinar Mataharinya.

Hal itu terlepas dari penghalang sinar Matahari seperti pohon atau salju.

"Pokoknya semakin kuat pancaran Mataharinya. Kadang-kadang orang suka lupa, jalan-jalan ke gunung yang dingin tapi kulitnya terbakar. Bukan karena sudah tertutup pohon, tapi karena elevasi itu," jelas Srie di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Srie menyarankan untuk pendaki gunung, tabir surya yang digunakan mengandung Sun Protection Factor (SPF) yang tinggi.

Ia menyebutkan SPF yang cocok adalah 50.

Tabir surya yang digunakan juga harus mengandung PA (Protection Against UV A).

"Untuk PA-nya yang 3+++. Lalu pakai 20 menit sebelum jalan (mendaki gunung). Setiap satu jam hingga dua jam diulang kembali. Itu sebelum keluar rumah," kata dia seperti dilansir TribunTravel.com dari Kompas.com.

Tabir surya memiliki kandungan SPF dan PA.

SPF berfungsi untuk melindungi dari paparan ultra violet B yang menyebabkan kulit terbakar dan diukur dengan angka.
Angka SPF ini seperti SPF 30 atau 50 dapat memperkirakan jangka waktu perlindungan untuk kulit.

SPF yang tinggi bisa melindungi kulit dari sinar UV lebih lama.

2 dari 2 halaman

Sementara itu, PA dapat melindungi kulit dari radiasi UV A yang menyebabkan kulit lebih dalam dan diukur dengan tanda +.

Misalnya PA++ atau PA+++.

Jika menginap saat mendaki gunung, tabir surya bisa dioles kembali pada pagi hari.

Penggunaan tabir surya untuk melindungi kulit pendaki gunung dari paparan sinar Matahari yang berbahaya.

Srie menyarankan, pendaki gunung untuk memilih tabir surya dengan fitur tahan air (water resistant) dan anti keringat (sweatproof).

Hal itu mencegah tabir surya hilang karena terkena air dan keringat. (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
matahariSPFTribunTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved