TRIBUNTRAVEL.COM - Kaviar menjadi satu menu makanan pembuka Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud saat di pesawat.
Kaviar merupakan telur ikan sturgeon yang telah diproses dan digarami.
Terdapat tiga jenis kaviar yang paling sering dikonsumsi yaitu Beluga, Sevruga, dan Osetra.
Dibandingkan semuanya, beluga merupakan telur ikan sturgeon terbesar dari spesies Huso.
Sturgeon merupakan nama umum dari 26 spesies dalam famili Acipenseridae.
Ikan bertulang tertua ini masih hidup dan biasanya hidup di rawa, sungai, dan pantai
Lingkungan hidupnya di daerah subtropis dengan iklim sedang dan subartik sepanjang Eurasia serta Amerika Utara.
Sturgeon memiliki tubuh yang panjang dengan sisik yang sedikit dan ukuran yang lumayan besar.
Sebanyak 15 persen dari berat utuhnya, sebesar 400 pound merupakan telur.
Beluga memiliki tekstur yang sangat halus seperti krim dan kaya rasa.
Kaviar masuk kedalam golongan makanan mewah yang berkualitas baik.
Biasanya kaviar Beluga dipakai sebagai menu pelengkap masakan dan harga Rp 35 juta per 250 gram.
Bahan makanan ini bisa beli sembarangan alias hanya bisa dipesan secara khusus.
Sejauh ini, kaviar jenis beluga merupakan yang termahal di dunia, harganya mencapai 10 ribu dolar AS per kg atau setara Rp 113 jutaan.
Kaviar dihasilkan dari ikan yang ditangkap di daerah Laut Kaspia.
Seperti Prancis, Azerbaijan, Kazakstan, Italia, Rusia, dan Iran adalah negara penghasil kaviar.
Lantas, kenapa harganya bisa mahal?
Karena ikan sturgeon pertumbuhannya sangat lama dan rentan terhadap eksplotasi, polusi, fregmentasi habitat dan ancaman lain.
Kebanyakan sturgeon lebih terancam, rentan dan kritis, maka tak heran jika harganya selangit.
Di antara ikan terbesar dari sturgeon adalah beluga (Huso huso) di laut Kaspia.
Mampu tumbuh hingga 5,5 m dengan berat 2000 kg dan mampu bertahan hidup selama 200 tahun. (Grid.id/Nailul Iffah)