TRIBUNTRAVEL.COM - Enam anggota pencinta alam hilang di Gua Bangi, Dusun Ngliyep, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Menurut Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setiono, keenamnya berasal dari Divisi Mahasiswa Pecinta Alam (Dimpa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
"Informasi yang kami terima, mereka diklat caving di gua tersebut sejak Minggu kemarin. Sampai sekarang mereka belum keluar dari dalam gua," terang Bagyo, Senin (6/3/2017).
Bagyo menilai ada prosedur yang dilanggar.
Sebab, kegiatan susur gua atau caving tidak boleh dilakukan saat musim hujan.
"Tanpa bermaksud menyalahkan siapa pun juga, caving tidak boleh dilakukan pada musim hujan. Risikonya sangat besar," tegas Bagyo.
BPBD Kabupaten Malang masih menyiapkan personel "expert" (ahli)" caving untuk melakukan pencarian.
Pasalnya, kondisi di dalam gua serba terbatas.
Anggota tim evakuasi harus orang yang biasa berada dalam kondisi minim di ruangan serba terbatas.
Peralatan juga harus dipersiapkan secara matang.
"Semisal lampu karbit, tidak banyak yang punya. Padahal lampu karbit peralatan yang tidak bisa ditinggalkan saat caving," tambah Bagyo.
Lampu karbit ini berfungsi untuk penerangan sekaligus deteksi gas.
Ketika kondisi oksigen menipis, lampu akan mati.
"Maka kami butuh expert di bidang caving. Jangan sampai tim SAR mati konyol," jelasnya. (surya/davidyohanes)