Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNTRAVEL.COM - Satu destinasi wisata yang wajib kamu sambangi saat di Langkat, Sumatera Utara, adalah Bukit Lawang.
Kawasan yang berada di Desa Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat ini merupakan satu di antara pintu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Banyak hal bisa traveler jelajahi di sana.
Sebut saja menyusuri hutan rimba dengan lebatnya ranting dan akar menjalar keluar tanah.
Hingga pemandangan orangutan dan lutung yang pindah dari satu ranting ke ranting lainnya.
AH Lubis, pemandu wisata Bukit Lawang menuturkan, orangutan di kawasan ini gemar berinteraksi dengan manusia, jadi pengunjung tidak perlu takut diserang apalagi digigit.
Jika beruntung mendapati orangutan, mereka tidak sungkan bermain dengan orangutan lainnya merayu lainnya di depan pengunjung.
Namun, jika ada suara berisik atau gangguan dari pengunjung seperti lemparan batu, barulah mereka mudah terpancing untuk menyerang.
"Biasanya sebelum masuk hutan, saya sudah menghimbau agar wisatawan tidak panik saat melihat orangutan atau binatang lainnya," kata dia.
"Tidak berisik, berteriak, atau sampai mengganggu aktivitas orangutan. Jadi bergerak pelan dan menikmati pemandangan interaksi mereka atau mengambil foto sepuasnya, tanpa banyak gerakan atau suara," katanya.
Hutan TNGL menjadi satu-satunya hutan yang dijaga dan dilindungi serta dijadikan tempat observasi orangutan.
Aneka flora langka tumbuhan dan satwa seperti kantong semar, meranti, keruing, damar laut, anggrek hutan, rafflessia, hingga bunga bangkai, mudah traveler dapati di tengah hutan.
Pengunjung dilarang masuk jika tidak didampingi pemandu resmi dari Hutan Observasi Bukit Lawang.
Untuk menggunakan jasa pemandu biasanya tarif jasa tergantung lamanya di hutan.
Sehari di hutan hanya Rp 100 ribu per orang, sudah termasuk menyusuri sungai menggunakan ban.