TRIBUNTRAVEL.COM - Pola makan presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata tidak sehat.
Bayangkan, makanan favoritnya adalah menu-menu cepat saji yang terkenal tinggi lemak dan kalori.
“Saya pecinta kebersihan. Lebih baik saya memakan makanan yang jelas asal-usulnya seperti makanan cepat saji daripada makanan yang saya tidak tahu darimana asalnya,” ucap Presiden Donald Trump pada satu kesempatan.
Gaya hidup yang kurang sehat ini kerap kali orang bandingkan dengan pola hidup presiden-presiden sebelumnya.
Obama, misalnya, adalah pecinta olahraga yang selalu berusaha mengonsumsi makanan sehat.
George W. Bush, walaupun dulunya belum menjadi seorang vegan seperti sekarang, gila olahraga terutama bersepeda gunung.
Kini warga Amerika Serikat mulai melek kesehatan.
Bahkan, banyak orang yang mulai sadar untuk selalu makan makanan organik, sebagian malah menjadi vegetarian.
Nah, Presiden Donald Trump tampaknya ingin mengembalikan “kejayaan” Amerika Serikat dengan mencitrakan dirinya sebagai pecinta makanan cepat saji, makanan yang sangat digandrungi bahkan menjadi ikon Amerika Serikat.
Jo Travers, seorang nutrisionis Amerika Serikat, menganalisis pola makan Presiden Amerika Serikat tersebut.
Presiden Donald Trump lebih memilih makan malam dengan porsi besar daripada sarapan mengenyangkan.
Padahal, sarapan merupakan makanan paling penting untuk kita santap dalam sehari.
Jika harus sarapan pun, Trump memilih sarapan dengan telur, bacon, atau sereal siap makan.
Saat merayakan kemenangannya di pemilihan umum, Trump menyantap Big Mac dan kentang goreng.
Dia juga sempat mengunggah fotonya memakan ayam goreng tepung di dalam pesawat pribadinya.
Kebiasaan ini, dinilai Travers, memicu penumpukan lemak trans yang menyebabkan penyakit jantung.
Diet minim lemak sehat ini juga membuat neurotransmiter kurang berfungsi baik sehingga memicu ketidakstabilan suasana hati. (SajianSedap.com/DV)