lihat foto
Laporan Wartawan TribunWow.com, Galih Pangestu Jati
TRIBUNTRAVEL.COM - Apa yang ada di benakmu ketika mendengar frasa kota mati?
Mungkin sebagian dari traveler akan merasa penasaran dan sebagian dari lainnya merasa takut untuk mendatanginya, bukan?
Memang, pada dasarnya kota merupakan tempat yang ramai.
Namun, oleh karena beberapa sebab, sejumlah kota harus ditinggalkan oleh pemiliknya.
Hal ini menyebabkan kota-kota tersebut menjadi tampak mencekam dan menakutkan.
Inilah daftar kota mati sebagaimana dihimpun TribunWow.com dari skyscanner.com.
1. Humberstone, Chili
Lebih dari 60 tahun yang lalu, ribuan orang tinggal dan bekerja di kawasan kering Chili Utara ini.
Mereka bekerja sebagai pengolah di pusat penyimpanan potasium nitrat terbesar di dunia.
Namun, kota ini akhirnya ditinggalkan karena dijadikan kamp konsentrasi selama kediktatoran Pinochet.
2. Pulau Hashima, Jepang
Kota ini dikenal sebagai Battleship Island.
Bekas kawasan pertambangan batu bara yang telah ditinggalkan penduduknya ini sekarang tinggal runtuhan bangunan beton saja.
Penduduk telah meninggalkan kawasan ini sejak 1974 karena kondisinya yang tidak mungkin ditinggali.
3. Pripyat, Ukraina
Dahulunya, Pripyat merupakan rumah untuk lebih dari 50 ribu orang pekerja sebelum bencana nuklir terburuk dalam sejarah melanda Ukraina.
Kemudian, tempat ini itinggalkan setelah bencana Chernobyl tahun 1986.
Bagi banyak orang, beberapa peninggalan seperti kapsul antiradiasi dapat dilihat di tempat ini.
Peninggalan tersebut dijadikan sebagai pengingat akan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
4. Oradour-sur-Glane, Prancis
Oradour-sur-Glane tetap tak tersentuh sejak pembantaian Nazi yang menyapu penduduk kota di 1944.
Di tempat ini, 642 orang tewas dalam serangan mengerikan itu-mayoritas perempuan dan anak-anak.
General Charles de Gaulle menyatakan tempat ini dijadikan peringatan akan kekejaman Nazi.
5. Kolmanskop, Namibia
Bekas kawasan pertambangan berlian ini adalah rumah bagi penambang Jerman mencari kemakmuran.
Namun, karena harga berlian memburuk setelah Perang Dunia Pertama, beberapa bangunan bergaya Jerman yang ada di tempat itu pun ditinggalkan.
Seiring waktu, rumah-rumah telah dipenuhi oleh pasir yang dan mengubahnya menjadi tempat yang sangat menakutkan.
