TRIBUNTRAVEL.COM - Berbagai jenis jamur ada di dunia ini, satu di antaranya adalah jamur truffle putih.
Bukan sembarang jamur, truffle merupakan jamur termahal di dunia yang berasal dari daerah Piedmont di Italia Utara.
Siapapun akan terkejut jika mengetahui harga jamur ini yaitu Rp 27,5 juta per kilogram.
Terlepas dari harga jamur truffle yang selangit, jamur memang sebaiknya diolah langsung setelah dibeli.
Tapi kadang karena satu dan lain hal, masih ada jamur yang harus kita simpan sebelum diolah kemudian.
Untuk jamur yang akan diolah beberapa saat lagi (hitungan jam saja), tidak perlu disimpan di dalam lemari es.
Letakkan saja di dalam keranjang kering dalam keadaan terbuka.
Beberapa jenis jamur tahan lebih lama dari yang lain, misalnya jamur champignon dan shiitake (bisa tahan 3-4 hari).
Jamur yang paling tidak tahan lama adalah jamur merang dan jamur tiram (tahan 1-2 hari saja).
Oleh karena itu, sebaiknya kita memang membeli jamur seperlunya saja.
Kalau memang ‘terpaksa’ menyimpan jamur, ini dia yang harus dilakukan, seperti dilansir TribunTravel.com dari SajianSedap.com.
1. Jangan Dicuci
Karena mudah rusak saat terkena air, hindari mencuci jamur.
Buang permukaan yang kotor dengan pisau lalu bungkus jamur dengan tisu kemudian bungkus rapat dan simpan di lemari es.
Pastikan kalau jamur tidak terkena tetesan air.
Jika terkena, jamur akan langsung busuk.
2. Simpan Dalam Wadah Tertutup
Jamur juga bisa dimasukkan dalam wadah tertutup yang terjaga kelembapannya.
Simpan dalam lemari es, tetapi segera gunakan keesokan harinya.
Cara lain, masukkan jamur ke dalam kantung plastik lalu gembungkan kantungnya dan ikat rapat.
3. Ganti Air Jamur Kaleng
Untuk jamur kaleng, cukup disimpan dalam tempat yang kering dan sejuk.
Sisa jamur kaleng yang ada bisa dipindahkan ke dalam wadah tertutup di dalam lemari es.
Jangan lupa mengganti air perendamnya.
Jamur kaleng yang sudah digunakan sebaiknya disimpan hanya sampai 5-7 hari. (SajianSedap.com/SP/MR)