lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Novita Shinta
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah rekaman video miris memperlihatkan bagaimana upaya bunuh diri yang dilakukan oleh imigran asal Afrika, yang tenggelam di Venice 's Grand Canal, Italia.
Tempat ini dijadikan sebagai tempat transportasi umum, dan para wisatawan bisa menyusurinya menggunakan perahu dayung tradisional asal Venesia yang lebih akrab disebut gondola.
Imigran malang ini bernama Pateh Sabally (22), asal Gambia.
Ia melompat ke dalam air dermaga dan kemudian berenang hingga ke tengah kanal.
Dilansir TribunTravel dari dailymail, ratusan orang menyaksikan lompatan itu dan tiga cincin pelampung penyelamatan dilemparkan kearahnya.
Namun, sayangnya, Sabally menolak untuk berpegangan pada pelampung dan seakan mengisyaratkan bahwa ia ingin menakhiri hidupnya.
Mirisnya, tidak ada seorangpun yang melompat untuk membantunya guys.
Hakim di Italia menyelidiki kasus ini setelah videonya diposting di internet, di tengah klaim tentang pelecehan rasis.
Dalam video tersebut, penonton mulai tertawa dan satu orang terdengar mengatakan, "Biarkan dia mati pada saat ini."
Ratusan orang menyaksikan secara langsung bagaimana kematian imigran in,i dan melihat mayatnya diangkat dari dalam air, kemudian dibungkus dalam kantung mayat bewarna biru.
"Ini adalah keputusasaan. Aku tidak tahu cerita tentang orang ini. Mereka telah mengatakan ia orang Afrika. Siapa yang tahu apa saja yang telah ia lalui, berapa banyak laut dan gurun yang telah ia seberangi? Dan ia datang untuk mati di kota yang paling indah di dunia, " kata seorang sopir taksi.
Salah satu saksi lain bernama Abdus Sattar, dari Bangladesh, menegaskan bahwa tenggelamnya imigran ini murni bunuh diri.
"Dia menjatuhkan diri dari dermaga. Pada awalnya saya pikir dia tergelincir, tetapi ketika saya melihat mereka melemparkan pelampung dan dia menolaknya, aku menyadari bahwa ia telah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, " katanya.
Lebih dari 181 ribu imigran tiba di Italia, melalui jalur perairan pada tahun 2016.
Sebagian besar dari mereka berasal dari Afrika, dan meningkat hampir 18 persen dibandingkan dengan 2015.
Salah satu media Italia mengatakan, Sabally memiliki surat-surat domisili untuk di Italia.
Nah, untuk lebih lengkapnya lihat langsung video di bawah ini guys.
