TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam kurun lima tahun terakhir, mendaki puncak gunung bisa dibilang menjadi hobi yang digandrungi.
Mulai dari remaja hingga dewasa berlomba mencapai puncak tertinggi untuk menyaksikan keindahan alam yang luar biasa.
Tidak jauh berbeda dari gunung-gunung lain, Gunung Ungaran di Kabupaten Semarang juga menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki.
Keindahan panorama alam yang ditawarkan menjadi alasan.
Gunung tertinggi di Semarang ini memiliki ketinggian 2.050 meter diatas permukaan laut.
Sebagai puncak tertinggi di Semarang, Gunung Ungaran kerap dipenuhi para pendaki terutama di akhir pekan.
Untuk mencapai puncak Ungaran sendiri terdiri dari beberapa jalur pendakian.
Seperti yang dilakukan Afif Hana (22), pendaki asal Magelang, Jawa Tengah.
Bersama ketiga rekannya, ia memutuskan mendaki Gunung Ungaran untuk menikmati pemandangan alam dan suasana pendakiannya.
“Naiknya lewat dari basecamp mawar lewat Sidomukti. Sama teman-teman mulai perjalanannya waktu malam sekitar pukul 23.00,” ujar Afif bercerita.
Jalur promasan via basecamp mawar memang menjadi salah satu pilihan jika ingin menuju puncak Gunung Ungaran.
Jalur ini bisa ditempui melalui dua jalan yakni via Sidomukti dan Gedong Songo.

Untuk sidomukti dicapai dari arah Semarang menuju kawasan Bandungan, ambil arah kawasan wisata Sidomukti.
Basecamp Mawar berlokasi tidak jauh dari wisata Umbul Sidomukti.
Sementara itu jalur lain yakni jalur via Medini, yang berada di sisi utara Gunung Ungaran melewati perkemahan Gonoharjo, Boja, Kabupaten Kendal.
Afif menuturkan dirinya memilih waktu pendakian malam hari untuk menikmati perjalanan dan sensasi pendakian.
Selain untuk menghindari terik matahari, pendakian malam dilakukan untuk menikmati suasana pagi hari di puncak gunung.
Memilih pendakian malam hari memang lebih banyak dilakukan, salah satu tujuan utamanya adalah menikmati sunrise atau matahari terbit dari puncak tertinggi.
Meski begitu mendaki malam bukan tanpa resiko, menurut pria yang juga sudah mendaki Gunung Merbabu dan Merapi ini, persiapan yang dimiliki harus lengkap jika memilih pendakian malam hari.
“Harus lengkap. Terutama lampu senter, setiap orang sebaiknya membawa satu-satu. Karena minim cahaya dan medan yang terjal bisa berisiko belum kalau jalannya licin,” jelas Afif yang sudah dua kali mendaki puncak Gunung Ungaran ini.
Medan pendakian Gunung Ungaran sendiri memiliki jalur yang tidak terlalu sulit.
Kondisi terjal mulai ditemui ketika menjelang Puncak Gunung.
Membutuhkan sedikit tenaga ekstra dengan memanjat beberapa batuan curam.
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Ungaran malam hari ialah sebelum pukul 24.00 WIB.
Dengan perjalanan santai, dari pos pendakian Mawar bisa memakan waktu hingga 4-5 jam.
Dengan estimasi waktu tersebut pendaki bisa mencapai puncak sebelum pukul 04.00 pagi.

Sisa waktu sebelum menikmati keindahan sunrise bisa dipergunakan untuk bersantai sejenak dengan mendirikan tenda.
Meski berada di puncak, banyak pendaki-pendaki yang mendirikan tenda.
Jejeran tenda biasanya sudah ramai terlihat diwaktu-waktu menjelang sunrise.
Sekitar pukul 05.00 semburat cahaya matahari terbit terlihat, para pendaki berlomba mengeluarkan aksesori yang tidak pernah tertinggal jika hendak mendaki Gunung, kamera.
Mereka berpose dengan latar belakang cahaya sunrise menggunakan gayanya masing-masing, seperti memegang secarik kertas bertuliskan pesan atau sambil melompat bersama.
Selain menikmati keindahan sunrise, dari sini pemandangan Semarang juga bisa disaksikan seutuhnya.
Dihiasi dengan gugusan Gunung Telomoyo, Merbabu, Sindoro dan Sumbing yang indah berjajar.
Untuk mendaki puncak Ungaran, dikenai biaya masuk sebesar Rp 5000 dan biaya menitipkan motor di basecamp mawar Rp 3000. (Maulana Ramadhan/magang tribunjateng)