Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu melihat pegunungan berselimut salju putih, jangan bayangkan kamu berada di Antartika.
Sebab jika kamu perhatikan lagi, salju-salju ini tampak menutupi pasir berwarna cokelat.

Dilansir TribunTravel.com dari laman thesun.co.uk, hujan salju untuk pertama kalinya turun di Gurun Sahara.
Sejak Desember 2016 lalu sampai sekarang, dan kini bahkan sampai menutupi bukit-bukit.

Tebal salju yang mencapai satu meter ini menjadi wisata baru bagi masyarakat sekitar, di mana mereka memanfaatnya untuk bermain kereta luncur.
Bahkan ada beberapa di antaranya yang memanfaatkannya untuk membuat boneka salju.

Salju sendiri mulai turun pada Desember 2016 lalu.
Kejadian ini baru pertama kali terjadi dalam waktu 37 tahun terakhir di mana salju pertama turun di gurun terpanas di dunia.
Hujan salju sendiri pernah terjadi pada 18 februari 1979 namun hanya berlangsung selama satu setengah jam saja.
Kondisi cuaca tak biasa ini menimbulkan kakacauan kota dan menyebabkan beberapa bus penumpang tak bisa digunakan.

Akibatnya banyak calon penumpang tak bisa melanjutkan perjalanan dan memilih untuk tidak melakukan perjalanan.
Kejadian tak biasa ini menimbulkan anggapan baru jika Gurun Sahara dapat kembali menjadi padang hijau pada 15 ribu tahun lagi.