TRIBUNTRAVEL.COM - Camping di gunung kini tengah jadi aktivitas yang digandrungi banyak kalangan, utamanya anak muda.
Sayang, cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu belakangan memaksa kita untuk bersabar untuk nggak naik gunung terlebih dahulu.
Tenang, kalau traveler tetap ingin merasakan nikmatnya berkemah, kawasan basecamp pendakian bisa jadi lokasi menarik.
Satu di antaranya Basecamp Mawar yang jadi pos pendakian Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.
Di sini, traveler bisa merasakan serunya berkemah di kaki gunung.
Lokasinya berada di Dusun Kluwihan, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupateng Semarang.
Di pos pendakian Mawar memang tersedia area camping ground.
Lokasinya pun tidak jauh dari pos registrasi pendakian Gunung Ungaran.
Apabila merasa lelah untuk mendaki puncak, berkemah di camping ground bisa jadi pilihan.
Berada di kawasan pegunungan, fasilitas yang tersedia cukup lengkap seperti air, listrik, toilet, dan parkir kendaraan.
Kawasan ini memiliki daya tarik pepohonan pinus yang berjajar indah.
Suasana alami pegunungan tentu saja menawarkan hawa sejuk dan udara segar.
Pengunjung yang berkemah biasanya akan memilih tempat pendirian tenda untuk mendapatkan view terbaik saat Matahari terbit.
Camping Ground Mawar menjadi satu tujuan favorit wisata di Semarang.
Kawasan ini dipenuhi pengunjung jika akhir pekan atau hari libur, termasuk ketika malam tahun baru 2017 yang lalu
Untuk berkemah di sini, pengunjung bisa membawa tenda dan peralatan lainnya sendiri.
Bila tidak memiliki peralatan, tidak perlu khawatir karena pengelola juga menyediakan peralatan kemah.
Apabila membawa peralatan sendiri cukup membayar biaya berkemah saja.
Biaya reservasi area kemah sebesar Rp 7.000 per orang untuk dua hari satu malam, Rp 9.000 untuk tiga hari dua malam, Rp 11 ribu untuk empat hari tiga malam, dan Rp 12 ribu untuk lima hari empat malam.
Bila dalam masa liburan atau malam tahun baru, pengunjung juga bisa memesan jauh hari untuk tempat dan dibangunkan tenda.
Hal ini bisa dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung yang datang. (Tribun Jateng/Maulana Ramadhan)