Breaking News:

Berbanding Terbalik dengan Bus Werkudara, Begini Nasib Pemesan Sepur Kluthuk Jaladara

Libur panjang akhir tahun 2016, pesanan Kereta Api Uap atau Sepur Kluthuk Jaladara sepi penumpang.

TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA
Dokumentasi warga menaiki Sepur Kluthuk Jaladara, di Solo, Minggu (13/11/2016) pagi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNTRAVEL.COM, SOLO - Libur panjang akhir tahun 2016, pesanan Kereta Api Uap atau Sepur Kluthuk Jaladara sepi penumpang.

Demikian disampaikan oleh Staf Operasional Bus Tingkat Werkudara dan Kereta Api Uap Wisata, Sepur Klhutuk Jaladara, Sandi Mulyanto, saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (3/1/2017) pagi di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Solo.

Diungkapkan Sandi, sepi pesanan Jaladara dibandingkan dengan pesanan di liburan akhir tahu 2015.

"Dulu (akhir 2015, Red) Jaladara seminggu bisa dua hingga tiga kali jalan," ucapnya.

"Liburan akhir 2016 ini dua kali jalan dalam kurun waktu selama dua pekan," tambahnya.

Pada liburan akhir tahun 2016 ini Jaldara jalan dua kali, yaitu 23 dan 26 Desember 2016.

Sandi memperkirakan kemungkinan turunnya pesanan Jaladara karena daya masyarakat juga menurun.

Dikatakannya, pada akhur 2015 lalu kebanyakan Jaladara laku karena ducarter oleh EO.

"Lalu dijual secara operasional kepada umum per orang," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Jumlah pesanan Jaladara berbanding terbalik dengan pesanan Bus Tingkat Wisata Wekudara.

Jumlah pesanan libur panjang akhir tahun mulai dari Natal hingga pergantian tahun 2017 meningkat 100 persen dari hari biasa.

"Sehari bisa jalan dua hingga tiga kali delama liburan," katanya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
Sepur Kluthuk JaladaraSoloTribunTravel.com Soto Kwali Beskap Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved