Breaking News:

Li Chunyan - Miris! Ayahnya Lumpuh, Gadis 9 Tahun Ini Jadi Tulang Punggung Keluarga

Namun sedikit berbeda dengan gadis asal Tiongkok, Li Chunyan, yang terpaksa menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

dailymail.co.uk

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Novita Shinta

TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi kebanyakan anak sembilan tahun, hidup akan dijalani tanpa beban dan menyenangkan.

Namun sedikit berbeda dengan gadis asal Tiongkok, Li Chunyan, yang terpaksa menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

Chunyan yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini telah kehilangan ibunya karena menderita kanker, sejak ia berumur empat tahun.

Bahkan, kini ayahnya juga menderita kelumpuhan akibat kecelakaan kerja pada 2012.


Foto-foto: dailymail.co.uk

Dilansir TribunTravel.com dari laman dailymail.co.uk, ayahnya yang bernama Li Lu, bekerja pada bagian konstruksi di Chongqing, dan memaksanya untuk meninggalkan Chunyan dengan neneknya yang berumur 70 tahun.

Menurut laporan People's Daily, dua tahun setelah kepergian ayahnya, tepatnya pada 2012, Li jatuh dari sebuah bangunan hingga membuatnya menderita kelumpuhan.

Jangankan untuk menghidupi keluarga, kini Li harus rela duduk di kursi roda sepanjang hari.

Lebih miris lagi, perusahaan tempat Li bekerja tak menanggung biaya pengobatan karena pimpinannya melarikan diri setelah tragedi kecelakaan itu.

Tentu saja, ini menjadi beban keuangan yang harus diderita oleh Chunyan dan neneknya karena mereka harus menutup biaya pengobatan Li.

2 dari 2 halaman

Tapi untungnya, kini keluarga ini mendapat bantuan dari pemerintah.

Li dan ibunya mendapat bantuan sebanyak 400 yuan atau setara Rp 775 ribu tiap bulan dan 600 yuan atau setara Rp 1.160.000 sebagai tambahan subsidi bagi Chunyan.

Usut punya usut, ternyata Chunyan adalah gadis yang berprestasi lho, dia menjadi murid terpandai di sekolahnya.

Bahkan, meskipun ia belum remaja, ia sudah masuk 10 besar Filial Youngsters oleh komite CPC Chongqing.

Chunyan kini tinggal bersama nenek dan ayahnya dan harus membantu tugas sehari-hari neneknya, juga mengurusi ayahnya.

Dengan sepenuh hati, ia mengurusi ayahnya dan selalu memberikan semangat ketika ayahnya berteriak kesakitan.

Ia tidak pernah marah ataupun menangis dengan semua kejadian malang yang menimpanya.

Dia selalu percaya bahwa masa depan yang cerah akan segera datang dibalik semua kemalangannya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Seleb
Tags:
TiongkokTribunTravel.comDailymail.co.uk Shi Yuqi Tianhe Stadium Shanghai Stadium Jiaozi Jianbing Laziji
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved