lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, apakah kamu sering menaiki pesawat komersil?
Jika iya, kamu harus mencoba naik pesawat Airlander 10.
Dengan ukuran yang mencapai satu lapangan sepak bola, Airlander 10 menajdi pesawat komersil terbesar di dunia.
Sejak diperkenalkan empat tahun lalu, pesawat yang memiliki julukan "The Flying Bum" ini mendapat antusiasme besar dari mereka yang berada tidak jauh dari hangar Ardington, Bedfordshore, Inggris.
Nama Airlander 10 diambil dari beban yang mampu diangkut oleh pesawat ini yaitu sebesar 10 ton.
Besar ukuran pesawat ini seperti satu lapangan bola dengan ketinggian seperti bus enam tingkat.
Panjangnya sekitar 92 meter dengan lebar 42 meter.
Selain bisa mengangkut penumpang, pesawat ini bisa juga membawa kargo.
Pesawat yang terlihat seperti balon terbang ini didesain dan diproduksi oleh Hybrid Air Vehicles asal Inggris.
Awalnya, pesawat ini dibuat untuk kepentingan militer.
Namun karena biaya produksi yang sangat besar, akhirnya dibuat menjadi pesawat komersil pada tahun 2012.
Keunggulan lain dari Airlander 10 ini adalah mampu mengudara selama tiga minggu atau 200 jam.
Mampu terbang di atas ketinggian 4.000 kaki dengan kecepatan 46 mph.
Yang menarik, pesawat ini dirancang terbang menggunakan remote control.
Belum tahu kapan pastinya, Airlander 10 bisa digunakan oleh masyarakat luas.
Karena sebelum itu, pesawat ini harus mendapatkan sertifikat layak terbang dari Badan Keselamatan Penerbangan Eropa dan Otoritas UK Civil Aviation.
“Setelah serangakain tes, Airlander 10 resmi melakukan perjalanan pertama. Sangat halus dan berperilaku indah. Kami senang telah mencapai situasi sangat penting seperti ini,” kata Mike Durham, direktur teknik proyek Hybrid Air Vehicles.
Sayangnya pada uji coba ke dua pesawat Airlander 10, terjatuh dalam dan beruntung tidak ada korban jiwa pada Agustus 2016 lalu.
Pesawat ini terjatuh saat melakukan penerbangan dari pangkalan Angkatan Udara Cardington, Bedfordshire.
Jatuhnya Airlander 10 ini dengan posisi hidung menghadap ke tanah.
“Airlander 10 mengalami kerusakan ketika mendarat dalam penerbangan hari ini. Tidak ada kerusakan di tengah penerbangan atau akibat menabrak tiang telegraf seperti diberitakan," komentar perusahaan seperti dikutip TribunTravel.com dari The Guardian.
(Intisari-Online)
