Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Leni Juwita Baturaja
TRIBUNTRAVEL.COM - Terletak di sudut Taman Kota Baturaja, Baturaja Lama, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Tenda Kue Bu Nuraini menyediakan berbagai macam kue.
Satu di antaranya adalah kue bluder zaman bingen (zaman Belanda, red).
Selain bikin kangen, kue bluder zaman bingen tergolong kudapan yang langka ditemukan.
Kue yang populer di zaman Belanda ini bisa dijumpai di tenda kue milik Nuraini di samping Kantor PT Pos Indonesia Baturaja yang menghadap ke Taman Kota Baturaja.

Sriwijaya Post/Leni Juwita
Rasanya yang manis memang enak menjadi teman minum kopi atau teh.
"Pokoknyo pas dilidah kito,” terang salah seorang pelanggan kepada Sriwijaya Post, yang mengaku sudah bertahun-tahun menjadi pelanggan tetap kue bluder.
Rasanya yang pas dilidah membuat banyak pembeli jadi ketagihan makan kue bluder.
Makan satu buah roti bluder yang dibanderol Rp 5 ribu sudah mmebuat perut kenyang, hampir setara makan sepiring nasi.
Pembeli lainnya yang merupakan seorang dokter mengaku senang belanja kuliner di Tenda Kue Bu Nuarini karena kuenya selalu fresh dan sehat, bahan-bahan yang digunakan pun murni.
Untuk telur yang digunakan sebagai bahan membuat kue hanya kuningnya saja, tidak pakai pemanis buatan dan pengawet.
Menurut Nuraini, membuat kue bluder sudah ditekuninya sejak puluhan tahun silam.
Resep kue bluder ini merupakan warisan dari ibundanya bernama Maimuna yang dulunya juga menekuni bisnis kuliner khas Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Kue Bluder sebenarnya mirip dengan kue bolu, yang membedakannya dengan bolu biasa untuk adonan bluder ditambahkan santan kelapa.
Santan kelapa inilah yang membuat bluder terasa lebih lezat di lidah.
Selain manis, kue bluder juga sudah familiar di lidah masyarakat Ogan Komering Ulu, khususnya pada orang tua.

Sriwijaya Post/Leni Juwita
Di Tenda Kue Bu Nuraini juga menjual aneka kue zaman Belanda, di antaranya kue campit tepung, kue campit ubi, kue loyang labu kuning, roti goreng, getuk, dan gandus.
Kurang lebih ada sekitar 31 jenis kue yang dijual di Tenda Kue Bu Nuraini yang setiap harinya buka dari pukul 05.00 - 14.00 WIB.
Karena sudah memiliki pelanggan tetap, omzet per hari berkisar Rp 1 juta.
Untuk menjaga cita rasa kue, Nuraini mengaku menggunakan bahan pilihan.
"Bahan yang kito pakai semuanya pilihan yang aman bagi kesehatan dan selalu baru," terang ibu yang sudah sukses menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi ini.
Menurut nenek sembilan cucu ini, kini ilmu membuat kue khas Ogan Komering Ulu ini sudah mulai diwariskan kepada anak dan menantunya.
Nuraini mengaku di hari tuanya dia tinggal menikmati hasilnya.
Menurut Nuraini, bisnis kuliner yang ditekuni keluarganya cukup membantu menopang ekonomi keluarga.