Breaking News:

Inilah 4 Desa Unik di Indonesia, Dari Bercat Warna-warni hingga Warganya Tidur di Pasir

Berkat kreativitas warganya, empat desa-desa pantas disematkan kata unik dan keren sebab dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Sri Juliati
INSTAGRAM/akiramaulanaa
Kampung Warna-warni di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, kini mulai menjadi destinasi wisata. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada lebih dari 74 ribu desa di Indonesia, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Tentu, masing-masing desa tersebut memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing.

Ada desa yang menggantungkan harapannya pada hasil sumber alamnya serta kreativitas warganya.

Nah, poin yang terakhir disebut kerap jadi kunci untuk memajukan desa tersebut.

Contohnya, beberapa desa yang berhasil dirangkum TribunTravel.com di bawah ini.

Berkat kreativitas warganya, empat desa-desa pantas disematkan kata unik dan keren sebab dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Mana sajakah desa tersebut?

1. Desa Sawai, Maluku


Istimewa
Aliran sungai di Desa Sawai, Kecamatan Seram Utara, Pulau Seram, Maluku Tengah berdinding keramik.

Desa yang berada di Kecamatan Seram Utara, Pulau Seram, Maluku Tengah ini memiliki memiliki sungai unik, yaitu Sungai Asinahu yang mengalir di depan rumah.

Bukan hanya airnya yang bersih, dinding sungai pun menggunakan keramik sehingga lebih mirip kolam renang ketimbang sungai.

2 dari 4 halaman

Semua kegiatan dan keperluan hidup seperti mandi, membersihkan pakaian, dan mencari rizki pun bersumber dari sungai ini.

Tak hanya digunakan untuk beraktivitas, sungai ini juga jadi arena bermain bagi anak-anak, layaknya kolam renang.

Bentuk sungai ini lain daripada biasanya karena mengalir langsung di depan rumah warga.

Keunikannya lainnya, air Sungai Asinahu tetap jernih, bebas kotoran, dan sampah karena kekompakan warga sekitar yang mampu menjaga kebersihan.

2. Kampung Warna-warni, Malang

Sebuah perkampungan di bantaran Sungai Brantas, Malang, Jawa Timur yang dulunya dianggap kumuh kini disulap menjadi cantik.

Saking kumuhnya menjadi 11 kampung kumuh di Indonesia.

Rumah-rumah dicat dengan warna-warna cerah dan menarik perhatian warga untuk datang, sekaligus jadi lokasi untuk selfie.

Adalah Kampung Warna-warni yang ada di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, yang kini mulai menjadi destinasi wisata.

3 dari 4 halaman

Kreatornya adalah delapan mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang terinspirasi dari kampung di Rio De Janeiro, Brazil.

Ada ratusan rumah yang dicat dengan berbagai warna di Kampung Warna-warni tersebut.

Ratusan rumah itu berada di RT 6, 7 dan 9.

Rumah-rumah itu dicat di bagian luar dan atap, sebagian ada yang diukir sehingga tampak lebih indah.

3. Desa di Banyuwangi


surya/haorrahman
Sungai Kalilo Banyuwangi yang berwarna-warni, setelah IKA-ITS dan Pemkab Banyuwangi mengecat tembok sepanjang sungai, Sabtu (12/11/2016).

Rumah-rumah di sepanjang Sungai Kalilo di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, kini berwarna-warni dan bisa menjadi obyek wisata baru.

Dilansir TribunTravel.com dari Surya, ini merupakan bentuk kerjasama antara‎ Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (IKA-ITS) Surabaya dan Pemkab Banyuwangi.

Sungai Kalilo merupakan sungai yang mengalir di pusat kota Banyuwangi.

Kalilo sangat fenomenal karena lokasinya yang sangat strategis dan fungsinya di masa lalu.

Berdasarkan cerita masyarakat, Kalilo berasal dari kata kali dan elo.

4 dari 4 halaman

Kali adalah sungai, sedangkan Elo merupakan nama pohon yang dulu banyak tumbuh di Kelurahan Singonegaran dan Pengantigan.

4. Desa Legung Timur, Madura


KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN
Junaidi bersama kedua anaknya, menikmati tidur berkasur pasirnya di rumahnya. Di Desa Legung Timur, Legung Barat dan Dapenda, setiap rumah dipastikan ada tempat khusus untuk dijadikan tempat tidur berkasur pasir.

Ada satu kebiasaan unik di Desa Legung Timur, Legung Barat dan Dapenda, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura.

Para warga di desa ini tidur bukan di atas kasur, melainkan di atas pasir pantai!

Bagi penduduk desa setempat, ini adalah satu kebiasaan turun-temurun yang masih dilestarikan.

Dikutip dari berbagai sumber, tidur di atas pasir pada malam hari membuat suasanya lebih hangat.

Sementara saat cuaca terik di siang hari, pasir membuat hawa lebih sejuk.

Menurut kabar yang beredar, warga setempat percaya, tidur di atas pasir dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Mereka memanfaatkan pasir yang berada di sekitar Pantai Lombang.

Pasir ini memilki kristal pasir yang sangat halus, bersih mengilap, dan memiliki warna putih gading.

Pasir pantai yang dijadikan kasur di sini sudah disaring terlebih dulu sehingga tak ada batu-batu besar yang membahayakan kulit.

Selanjutnya
Tags:
JodipanMalangMalukuBanyuwangiMaduraLegung Timur Persewangi Banyuwangi Soto Madura Sempol (Sempolan) Petis
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved