Laporan Wartawan Tribun Manado Fionalois Watania
TRIBUNTRAVEL.COM - Jika di kota Manado terkenal dengan Pantai Malalayang, di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) juga punya tempat serupa dengan nama Pantai Alar.
Hanya saja di daerah tersebut kios-kios yang berdiri masih bisa dihitung dengan jari.
Menu yang disajikan juga sama kebanyakan kios menawarkan pisang goroho goreng dan menu lainnya.
Pantauan Tribun Manado, jumlah kios yang berdiri ada sekitar 20-an.
Namun suasana tempat nongkrong yang asyik ini belum bisa terlihat pada tahun 1956.
Menurut Tommy Suoth, mantan lurah tahun 1998 sampai 2001, daerah ini dulunya adalah perkebunan alar.
"Dulu semuanya adalah kebun kelapa dan namanya perkebunan alar. Pantai Alar ini termasuk Desa Pondang. Sekarang sudah jadi Kecamatan," ungkapnya.
Meski sebagian besar masih wilayah kebun, namun dia mengaku, Pantai Alar memang sudah menjadi tempat favorit bagi warga.
"Banyak anak-anak sekolah yang berwisata sambil piknik dan mandi di pantai. Namun karena belum ada kios-kios sehingga makanan harus dibawa sendiri," ujarnya.
Selain berwisata, Pantai Alar sudah menjadi tempat bagi para nelayan mencari nafkah apalagi saat itu kekayaan hasil laut cukup banyak.
"Pada tahun 1970-an jika melepas jala pada malam hari maka hasil ikan sangat melimpah. Kami pernah mendapatkan ikan yang hampir penuh diperahu. Bahkan pernah beberapa kali ada ikan besar yang terdampar," kenangnya.
Pada tahun 2005 baru ada perintisan jalan disepanjang pantai alar pada masa kepemimpinan Bupati Ramoy Markus Luntungan.
Lanjut Suoth, tidak ada perbedaan yang signifikan pada 'wajah' Pantai Alar.
"Dari dulu sampai sekarang sama saja. Yang membedakan sekarang terdapat kios dan sudah ada jalan," katanya.
Pantauan Tribun Manado, Pantai Alar menjadi lokasi dikunjungi banyak orang.
Apalagi di Minsel belum ada lokasi hiburan lainnya.
Kebanyakan dari para pengunjung adalah satu keluarga dan juga anak-anak muda.
Kios-kios di Pantai Alar ini sudah buka sejak pagi hari sekitar pukul 08.00 WITA bahkan ada yang menawarkan makanan khas daerah yaitu Midal.
Sedangkan pada malam hari kios masih tetap buka tergantung keramaian.
Servi, warga Pondang mengaku cukup sering ke Pantai Alar.
"Biasanya usai kerja, jika kehabisan ide saya langsung pergi ke Pantai Alar. Apalagi jika cuaca panas, bersantai di pantai alar rasanya adem ada angin pantai yang bertiup dan suara pecahan ombak yang membuat suasana hati menjadi nyaman membuat saya mendapatkan banyak inspirasi," terangnya.
Ada satu lagi 'bonus' yang bisa kamu dapatkan yaitu pemandangan sanset yang indah.
Jika beruntung maka kamu bisa menyaksikan gradasi warna orange dan kuning yang menyebar disepanjang garis pantai yang memiliki pasir hitam.
Tak heran jika kebanyakan dari para pengunjung adalah pasangan muda-mudi yang menyukai suasana romantis sambil menyantap menu yang disajikan.