Breaking News:

Traveling Wakatobi - Inilah Lokasi Menarik untuk Selfie, Ingat ya Ada yang Larang Pakai Baju Merah

Traveler bisa merapat ke tempat-tempat menarik ini berswafoto atau selfie sekaligus mengenal budaya dan tradisi, termasuk tarian, kuliner, hingga adat

Editor: Sri Juliati
Facebook Indonesia.Travel/Wonderful Indonesia
Pemandangan bawah laut Wakatobi 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara identik dengan keindahan biota lautnya.

Namun, tahukah traveler, ternyata ada banyak lokasi yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, selain menyelam di Pulau Hoga atau Tomia.

Traveler bisa merapat ke tempat-tempat menarik ini berswafoto atau selfie sekaligus mengenal budaya dan tradisi, termasuk tarian, kuliner, hingga adat dan kebiasaan masyarakat lokal setempat.

Berikut lokasinya seperti dilansir TribunTravel.com dari Kompas.com:

1. Puncak Jamakara, Kaledupa


Teresia Prahesti

Lokasi ini ada di kawasan Pajam, Kaledupa, sekitar 30 menit dari Ambeua.

Untuk menuju ke Puncak Jamakara, pengunjung harus berjalan kaki dari batas Desa Waduri, karena melewati Benteng Palea.

Benteng ini dibangun pada masa pemerintahan Kesultanan Buton yang dipimpin Sultan Langkariri yaitu pertengahan abad XVI (tahun 1531).

Pada hari-hari tertentu, pengunjung terlarang memakai busana warna mencolok, terutama merah, tidak diperkenankan menggunakan payung, dan tidak berbicara dengan suara nyaring.

2. Pantai Waikesa

2 dari 3 halaman


Hanya 15 menit dari Resor Patuno, di Pulau Wangi-wangi.

Di pantai ini terdapat penjaja makanan kaki lima yang berjejer teratur dan beroperasi sore hari.

Penganan yang dijajakan khas lokal yang tidak terdapat di tempat lain.

3. Pesisir Pantai Resor Patuno


Saat surut, pesisir pantai di Pulau Wangi-wangi terlihat seperti gugusan pasir dan karang dengan konfigurasi memanjang.

Pengunjung bisa berjalan dengan kaki telanjang menuju dua batu karang besar di depannya.

4. Kampung Nelayan Bajo Mantigola

3 dari 3 halaman

Kampung nelayan ini terapung di atas laut.

Masyarakat Bajo Mantigola mendirikan dermaga kayu bertopang pada batu-batu karang.

Demikian halnya dengan konstruksi rumah yang juga terbuat dari kayu dan batu karang sebagai fondasi.

Mentari terbenam yang ditingkahi bunyi riak air laut dari perahu nelayan, merupakan panorama terindah yang bisa disaksikan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
WakatobiSulawesi TenggaraTribunTravel Kasuami (Soami) Sate Pokea Karasi Sinonggi Pulau Labengki Pulau Bokori
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved