Breaking News:

On This Day

Kilas Balik 9 November - Dibukanya Tembok Berlin, Inilah Kumpulan Fakta Menarik si Pembatas Bangsa

Bagi kamu yang berkesempatan ke Jerman, jangan lupa mampir ke Tembok Berlin, meski yang tertinggal sisa-sisanya saja.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Sri Juliati
DW.COM
Masyarakat Jerman Barat dan Jerman Timur berkumpul di Tembok Berlin. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tanggal 9 November 1989 adalah hari bersejarah bagi rakyat Jerman dan dunia.

Satu sejarah baru ditulis pada hari itu.

Ini adalah satu hari dan malam yang tak akan pernah dilupakan warga Jerman, setelah pemerintah Jerman Timuh mengumumkan untuk membuka Tembok Berlin.

Yaitu sebuah tembok besar dengan tinggi sekitar 4 m dan memiliki panjang hingga 155 km, yang memisahkan negara Jerman Barat dan Jerman Timur.

Juga memisahkan antar-keluarga, tetangga, dan warga yang dulunya satu negara.

Setelah pengumuman itu, luruhlah semua air mata warga Jerman Timur dan pecahlah kebahagiaan penduduk Jerman Barat.

Sejak saat itulah, masyarakat pun meretakkan bagian tembok sebelum akhirnya dihancurkan pemerintah menggunakan alat berat.

Meski Reunifikasi Jerman baru terealisasi setahun kemudian, pada 3 Oktober 1990, namun titik mula proses itu ada pada tanggal 9 November 1989.

Nah, bagi kamu yang berkesempatan ke Jerman, jangan lupa mampir ke Tembok Berlin, meski yang tertinggal sisa-sisanya saja.

Nah, berikut TribunTravel.com rangkumkan beberapa fakta terkait Tembok Pembelah Bangsa ini seperti dilansir dari berbagai sumber.

2 dari 4 halaman

1. Dipasang Kawat Berduri

Adalah pemerintah Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang membangun Tembok Berlin untuk mengisolasi warga Jerman Timur dari dunia barat, usai Perang Dunia II.

Mulanya, pada 12-13 Agustus 1991 dipasanglah kawat berduri yang memiliki panjang lebih dari 100 mil di perbatasan Berlin Timur dengan Berlin Barat.


FOTO: DW.COM

Kawat berduri ini kemudian digantikan dengan tembok besar dan dilengkapi menara penjanga yang dipersenjatai senapan otomatis.

Pada 1970, tembok ini kemudian diubah tingginya menjadi 10 m karena masih banyaknya percobaanmelewati tembok ini secara illegal.

2. Catatan Mengerikan


Dilansir dari Deutsche Welle, 11 hari setelah dibangunnya Tembok Berlin, pada tanggal 24 Agustus 1961, seorang warga Berlin Timur ditembak mati ketika mencoba menyeberang ke Jerman Barat.

Antara tahun 1961 sampai 1989, sedikitnya 136 warga yang berusaha menyelinap ke Jerman Barat tewas.

3 dari 4 halaman

Korban jiwa terakhir tembok Berlin adalah Chris Gueffroy, seorang warga Berlin Timur mencoba lari ke barat pada 5 Februari 1989.

Ia tewas, sebelum tembok itu Berlin yang diruntuhkan bulan November, tahun itu juga.

Sementara itu, ada sekitar 5.000 orang yang mencoba kabur dari tembok tersebut dengan berbagai cara, mulai memanjat, menggali terowongan, berenang, bahkan terbang melewati tembok tersebut.

3. Saksi Sejarah

Garis pembatas tampak paling menyolok di Jalan Bernauer.

Tembok pemisah dibangun tepat di depan rumah-rumah di wilayah Berlin Timur.

Sementara trotoar masuk ke wilayah Berlin Barat.

Jalan ini merupakan tempat terjadinya peristiwa-peristiwa dramatis, usaha untuk menyeberang ke Barat.

4 dari 4 halaman

Di jalan inilah, jatuh korban Tembok Berlin pertama.

4. Checkpoint Charlie

Satu spot yang paling terkenal di Tembok Berlin adalah sebuah tempat bernama Checkpoint Charlie.

Di gerbang perbatasan AS Checkpoint Charlie, secara demonstratif tank AS mondar-mandir di depan tank-tank Soviet.

Namun jangan salah, nama pos penjagaan itu bukanlah diambil dari nama orang, yaitu Charlie.

Melainkan, sekadar kode yang menandakan ini adalah pos ketiga alias Pos C.

5. Sisa Runtuhan


Sebagian besar tembok memang sudah diruntuhkan, meski ada beberapa yang tersisa.

Nah, hal ini telah menginspirasi para seniman untuk memberikan sentuhan seni pada tembok tersebut.

Satu di antaranya di satu bagian dinding, Hinterlandmauer namanya, yang suka disemprot cat atau grafiti.

Lain halnya dengan seniman asal Berlin, Karla Sachse, membuat seni grafiti Rabbit Field yang diperuntukkan bagi kelinci-kelinci di wilayah perbatasan, seperti di distrik Mitte.

Kelinci-kelinci itu suka hilir mudik disana sehingga acap membuat alarm berbunyi dan polisi pun terkecoh.

Selanjutnya
Tags:
JermanTembok BerlinTribunTravel Yann Sommer
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved