lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNTRAVEL.COM - Bubuk kopi di Cafe Kopi ONG yang berlokasi di Jalan Kapten Muslim No 6, Medan Helvetia, Medan, Sumatera Utara menjaga citarasa khas daerah Sumatera bagian Utara diminati masyarakat Medan dan sekitarnya.
Wisatawan dari luar kota pun tidak sedikit menyambangai Cafe Kopi ONG untuk mendapat cita rasa kopi khas Sumatera Utara.
Djohan Wang Salimin sebagai pengelola menjaga kualitas dan pemasaran bubuk kopi Ong agar tetap menjadi pilihan bagi penikmat kopi, khususnya kopi khas Dairi, Sidikalang dan Aceh.
Sebelum dipasarkan, katanya, peminat kopi telah mencobanya untuk mengatahui kualitas yang sebenarnya itu.
Hasilnya kopi tersebut mendapat penilaian baik dan tidak ada efek mengganggu kesehatan.
Menurutnya, kopi yang diperoleh dari Sidikalang, Aceh dan Lintong itu dijamin kualitasnya dan tidak menghilangkan ciri khas yang ada.
Tribun Medan/Silfa Humairah
Cafe Kopi ONG
Peminat kopi tidak akan kecewa.
"Pengelolaan kopi terbaik cukup menguras tenaga petani kopi, mulai dari pembibitan, pemetikan, penjemuran hingga pemilihan dan penggilingan yang cukup menguras tenaga dan waktu. Oleh sebab itu saya sangat menghargai jerih payah petani dengan menjaga kualitas kopi sampai ke penikmat." jelasnya.
Ia juga percaya usaha yang dikelolanya dapat bersaing dengan jenis kopi lainnya yang juga banyak dipasarkan di Medan, apalagi kopinya yang dipasarkan sudah memenuhi standar internasional dan harganya sangat terjangkau.
Disinggung apa makna dari Kopi ONG itu sendiri, Salimin menuturkan dalam bahasa Tiongkok Kopi ONG berarti kedai kopi.
"Kedai kopi sejak zaman saya kecil menjadi tempat yang disukai orang untuk menghabiskan senggang usai menjalani kesibukan, bersama keluarga, sahabat atau pasangan.
Begitu juga dengan Kopi ONG, saya ingin kedai/cafe ini menjadi tempat berkumpul baik itu kalangan muda hingga menghabiskan waktu dengan silaturahmi dan berbincang sambil menikmati kopi di sini," jelasnya.
