TRIBUNTRAVEL.COM - Netizen kembali dibuat heboh dengan sebuah pemandangan tak biasa.
Seorang kakek diketahui kemana-mana dengan membawa timbangan.
Pemandangan tak biasa ini membuat para netizen trenyuh dan tak tega melihan hal tersebut.
Kondisi kakek tua tersebut di unggah diunggah di akun Facebook R - Maulana.
Dari laman Facebook, pengguna akun tersebut menceritakan kondisi memprihatinkan kakek tua itu pertama kali, Rabu (26/10/2016).
Ia juga mengunggah sejumlah foto saat lelaki itu membawa timbangan yang ditaruh di dalam tas.
Menurut Maulana, ia akan menawari setiap orang yang ditemui untuk menimbang badan.
Bila orang yang bersangkutan bersedia, maka ia meminta bayaran seikhlasnya.
Ia tak mematok harga sama sekali.
Biasanya, lelaki itu berkeliling di sekitar Rawa Mangun dan Jatinegara, Jakarta Timur.
"Kalau ketemu bapak ini bantulah sekadarnya. Beliau keliling di daerah Rawa Mangun, Bypass, Jatinegara, dan sekitarnya. Asli gak tega gue lihatnya. Yang bantu beliau mudah-mudahan berkah ya hidupnya. Amin," tulis Maulana.
Postingan Maulana tersebut kemudian beredar viral di media sosial.
Menurut netizen Guryani Sawindah Sangkuriana yang mengaku telah bertemu dengan lelaki tersebut, ternyata ia tinggal di daerah Klender, Jakarta Timur.
Lelaki itu bernama Oih dan sudah berusia 71 tahun.
Guryani tidak tega karena Oih berkeliling dalam jarak yang cukup jauh.
"Kebetulan saya timbang tadi, beliau cuma minta Rp 2.000 dapat apa segitu ya Allah sedih banget. Semoga sehat terus dan selalu dalam lindungan Allah," ujar Guryani mengomentari pertanyaan netizen lain.
Hingga berita ini ditulis, postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 8.864 kali.
(Tribun Jogja/say)
Selamat dari Kangker Otak, Malah Ini yang Dia Lakukan
Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan tindakan nekat seorang gadis berusia 11 tahun.
Gadis ini lebih memilih bunuh diri karena tidak tahan di-bully teman-temannya.
Bethany Thompson, gadis berusia 11 tahun ini pernah menderita kanker otak pada usianya yang ketiga.
Di usia sebelia itu, Bethany menjalani operasi hidup dan mati selama berjam-jam.
Hasilnya, ia berhasil selamat dari maut.
Delapan tahun pascaoperasi tersebut, ia menjalani hidupnya seperti gadis lain pada umumnya.
Bersekolah dan bermain.
Namun ternyata, ada satu hal yang disembunyikan Bethany dari kedua orangtuanya, Paul Thompson dan Wendy Feucht.
Ia ternyata sering di-bully teman-temannya.
Pembully-an ini dikarenakan pascaoperasi pengangkatan tumor di kepalanya, ada bagian dari kepala dan wajah gadis ini ini sedikit bengkok.

thesun.co.uk
Wendy Feucht dan Bethany Thompson
Ini disebabkan ada saraf di wajahnya yang terkena.
Ia terlihat memiliki kepala dan wajah yang tidak rata.
Inilah faktor penyebab Bethany sering di-bully.
Ibunya mengatakan bahwa Bethany memang tidak memiliki teman di sekolahnya.
Ialah tempat sang anak bercerita.
Wendy sering melihat putrinya murung namun tidak juga bercerita.
Puncaknya, Bethany menembak dirinya sendiri di halaman belakang rumahnya di Ohio, Amerika Serikat.
Aksi bunuh diri Bethany berlangsung setelah ia pulang dari sekolah menggunakan bus.
Sebelum menembak, Bethany mengatakan sangat mencintai kedua orangtuanya terutama ibunya yang mau menjadi teman dekatnya berbagi cerita.
Aksi bunuh diri Bethany tentu saja membuat hati Paul dan Wendy bersedih.
Anaknya yang sudah sembuh dari kanker otak harus menjalan hidup seperti ini karena wajahnya bengkok.
Sementara Paul tidak bisa menahan haru.
“Anakku pantas mendapatkan hidup yang lebih baik,” ungkapnya.
Peristiwa ini ditangani oleh inspektur Chris Piper.
Menurut Chris, Bethany mengalami pembully-an dari tahun lalu di sekolahnya Triad Middle School.
Namun, kasus ini diklaim telah selesai.
“Katanya sudah pernah diselesaikan. Oleh sebab itu, tidak ada bukti tentang bullying di sekolah ini,” ungkap Piper.
Untuk ke depannya, pihak kepolisian berjanji akan mengadakan edukasi di sekolah-sekolah tentang anti bullying sehingga kasus seperti Bethany tidak terjadi lagi. (Intisari-Online.com/Mentari Desiani Pramudita)
