Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini, sianida menjadi buah bibir bagi banyak orang.
Ketenarannya di Indonesia semakin menjadi, menyusul berita kematian seorang wanita pada pertengahan Januari 2016 lalu.
Wayan Mirna Salihin, 27 tahun ini mendadak jatuh kejang hingga tewas sesaat setelah meneguk segelas es kopi Vietnam di satu kafe di Grand Indonesia.
Berdasarkan hasil otopsi, dalam minuman yang sempat diminum korban, terdeteksi mengandung zat yang diduga kuat adalah sianida.
Nah, kamu tak perlu takut minum kopi guys, ada baiknya kita mengetahui apa sih sianida ini.
Pada dasarnya kopi sama sekali tak mengandung sianida.
Dikutip TribunTravel.com dari beberapa sumber, menyebutkan jika zat jenis sianida dapat ditemukan dalam singkong yang beracun.
Singkong sendiri merupakan bahan dasar membuat creamer yang biasa disajikan pada secangkir kopi.
Sianida sendiri merupakan racun paling mematikan yang merusak sistem saraf sentral dan sistem saraf otot.
Zat ini biasanya digunkan sebagai insektisida dan mitisida, selain itu sianida juga digunakan sebagai fumigasi dan sebagai pengekstrasi emas dan perak di pertambangan.
Dalam industri, sianida banyak digunakan untuk pembuatan kertas, tekstil dan plastik.
Jangankan meneguknya, jika tak sengaja menghirupnya saja seorang bisa jatuh terkapar.
Tanda awal jika seorang keracunan sianida dalam jumlah kecil adalah semakin cepatnya napas, denyut jantung semakin meningkat, mengalami nyeri kepala, sesak napas, mual, muntah, berkeringat, kulit kemerahan, hingga mulai melemas.
Keracunan zat ini bisa memicu perubahan perilaku. misalnya saja cemas, agitasi, dan gelisah.
Sedangkan untuk keracunan sianida dengan jumlah yang banyak maka yang akan dialami adalah terjadinta tekanan di susunan saraf pusat hingga menyebabkan tremor, gangguan irama jantung, denyut melemah, hilangnya kesadaran, jantung berhenti hingga meninggal.
Apabila seorang mengalami keracunan sianida dan terdeteksi sianida masih berada dilambung, maka langkah cepat yang perlu dilakukan adalah menguras lambung.
Penderita harus dibuat muntah agar kandungan sianida dapat keluar.
Namun, akan berbeda kasus jika sianida sudah masuk ke organ tubuh lain.