Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler tertarik menelisik peninggalan benda-benda khas Batak yang terdapat di Samosir, bisa mendatangi museum Huta Bolon Simanindo.
Museum ini terletak di Desa Simanindo, Samosir, Sumatera Utara yang memiliki berbagai macam ulos yang terdiri dari beberapa motif dan kainnya terdiri dari beberapa bahan.
Ulos merupakan kain tenun khas Batak yang biasanya dipakai pada acara-acara tertentu, mulai dari upacara adat, pernikahan etnis Batak hingga acara-acara festival seni dan budaya Batak yang digelar di Sumatera Utara dan juga digunakan pada acara-acara penghormatan dan syukuran.

Tribun Medan/Silfa Humairah
Selain ulos, terdapat juga beberapa pasang pakaian adat Batak serta seperangkat benda-benda perlengkapan untuk melaksanakan upacara adat yang digelar di beberapa perkampungan di Pulau Samosir.
Di satu bagian museum, juga dapat dijumpai seperangkat permainan khas Batak yang klasik ada Dalu Putar dan Janggar-janggar.
Kedua permainan tersebut merupakan permainan legendaris di Tanah Batak.
Bentuknya benda-benda permainannya pun juga sangat unik dan klasik.
Selain seperangkat benda-benda permainan, juga terdapat alat-alat yang digunakan oleh raja-raja di masa lampau untuk berperang.
Ada tombak dan benda perang lainnya di zaman itu.
Biasanya alat-alat tersebut digunakan oleh raja-raja yang pernah memimpin dalam satu perkampungan di Pulau Samosir, ketika ada ancaman serta bahaya yang berasal dari luar perkampungan.
Uniknya benda-benda tersebut berada di rumah khas Batak yang sudah berusia ratusan tahun.
Selain karena usianya, Museum Huta Bolon Simanindo ini juga memiliki daya tarik lainnya yaitu dari bentuk bangunannya.
Banguan Meseum ini berbentuk asli rumah khas Batak yang disebut Rumah Bolon dan dibangun dengan nuansa tradisional, dipadukan dengan ornamen-ornamen khas Batak klasik yang memberikan kesan eksotis bagi wisatawan yang berkunjung.
Yandi, wisatawan menuturkan wisata Museum Huta Bolon menambah rasa ikatan dan kesadaran akan pentingnya mengetahui sejarah dan budaya suku sendiri.
"Saya orang Batak marga Lubis tapi tidak tahu Bahasa Batak dan budaya Batak karena jarang pulang kampung dan sudah lama tinggal di Jakarta. Tapi begitu mengunjungi Samosir, rasanya ada ikatan yang membuat saya bangga akan budaya dan keindahan seni orang Batak," katanya.
Selain museum ada juga rumah adat yang berfungsi untuk menyimpan peralatan lesung serta beberapa buah bangunan Rumah Bolon yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri, selain untuk menghiasi kompleks museum.
Semua bangunan tersebut dibangun dengan dominasi arsitektur khas Batak yang sangat tradisional, sehingga bagi wisatawan yang berkunjung ke kompleks museum ini akan merasakan nuansa perkampungan Batak di masa lampau.
Untuk mencapai Museum Huta Bolon Simanindo, traveler dapat menggunakan transportasi umum yang terdapat di daerah Ambarita menuju ke Desa Simanindo dengan jarak 15 kilometer.
Museum ini dibuka tepatnya pada pukul 09.00-15.00 WIB, untuk harga tiket masuk perorang ke dalam museum ini dikenakan biaya sekitar Rp 5 ribu.