Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Harismanto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Kepulauan Meranti bukan saja terkenal sebagai daerah penghasil sagu kualitas premiun terbesar di Indonesia, tapi juga terkenal sebagai daerah yang memiliki berbagai olahan sagu bercita rasa tinggi mulai dari makanan hingga minuman.
Sebut saja Sempolet (Bubur Sagu), Mie Sagu, Lempeng Sagu, Cendol Sagu, Degup, Kepurun, Ongol-Ongol dan banyak lagi.
Hal itu didukung pula oleh potensi tanaman Sagu di Kabupaten Meranti yang menjadi sumber penghasilan 20 persen masyarakat yang luasnya mencapai 44,657 Ha atau 2.98 Persen tanaman Sagu Nasional.
Jumlah produksi per tahun mencapai 440 Ton lebih.
Begitu banyaknya jumlah olahan makanan dan minuman Sagu yang dihasilkan oleh masyarakat di Meranti, ternyata menarik perhatian pihak Museum Rekor Indonesia (MURI).
Di acara Riau Food Festival 2016 yang berlangsung pada 25-26 Oktober 2016 di halaman Kantor Gubernur Riau, ratusan menu olahan Sagu Meranti mencoba buktikan untuk memecahkan rekor tertinggi di Indonesia itu.
Sebanyak 70 orang ahli masak, yang merupakan warga asli Meranti, perwakilan 9 Kecamatan yang ada akan memasak langsung (Live Cooking) olahan Sagu untuk Pemecahan Record Muri Variasi Makanan dan Minuman Berbahan Sagu Terbanyak di Indonesia.
Ada sebanyak 300 macam makanan sampai minuman telah disiapkan ibu-ibu juru masak, ditambah 50 varian olahan Sagu lainnya akan disajikan oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) Riau.
Kabupaten Meranti juga menampilkan sebuah Pondokan yang mana keseluruhan bahan materialnya terbuat batang sagu.
Dindingnya dibuat dari Uyung Sagu (Kulit Batang), Pelepah, Buntit dan atapnya dari Rumbia.
Di Meranti sendiri Pondokan yang lebih dikenal dengan sebutan Pojok Rokok ini, sengaja dibuat para petani sebagai tempat berehat disaat panen Sagu.
"Ini sengaja kita tampilkan sebagai Icon agar masyarakat lainnya mengetahui Pojok Rokok Khas Meranti ini," terang Kabag Humas Kepulauan Meranti Elfandi.
Agar bangunan Pojok Rokok ini sesuai dengan aslinya, panitia sengaja mendatangkan para tokoh Sagu yang berasal dari Tebing Tinggi Timur, salah satu daerah penghasil Sagu terbanyak di Meranti.
"Pembangunan Pojok Rokok ini diprakarsai langsung oleh para tokoh Sagu dari Tebing Tinggi Timur, karena kita menginginkan Pojok Sagu ini benar-benar tampak seperti aslinya dan bisa menjadi Icon," ujarnya.
Ia pun berharap dengan diciptakannya ratusan menu olahan Sagu baik makanan maupun minuman dari Meranti ini selain mampu memecahkan Rekor MURI juga sebagai ajang memperkenalkan Sagu baik lokal, Nasional maupun Internasional.
"Sesuai dengan tema acara ini, Sagu Meranti menyapa dunia benar-benar mendunia," pungkasnya.