Breaking News:

Memilukan! Ini Kisah di Balik Danau Terbesar ke-4 di Dunia yang Kini Menghilang

Sebuah kisah memilukan tentang sebuah fenomena alam kembali terjadi. Kali ini terjadi di Asia Tenggara yang terlihat begitu mengenaskan.

dailymail.co.uk
Laur Aral, penampakan keringnya laut yang telah hilang, nelayan pindah dalam waktu hanya beberapa tahun, meninggalkan perahu mereka sebagai peninggalan industri. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah kisah memilukan tentang sebuah fenomena alam kembali terjadi.

Kali ini terjadi di Asia Tenggara yang terlihat begitu mengenaskan.

Dulunya Laut Aral merupakan satu dari 4 danau terbesar yang ada di dunia.

Laut Aral memiliki luas 68.000 kilometer persegi yang sangat berpotensi sebagai industri perikanan.

Laut Aral terletak di gurun Kyzylkum yang menjadi wilayah Kazakhstan, Uzbekistan.

Sayangnya, kini laut ini sama sekali tak dialiri air sama sekali.

Sebuah pemandangan padang pasir dengan panorama kapal-kapal tua berjemur, itu lah yang menggambarkan Laut Aral terkini.


Dailymail.com

Kapal tersebut merupakan peninggalan terdahulu ketika laut ini masih berjaya di Uzbekistan sebagai industri perikanan dan sebagai pusat perdagangan yang ramai masyarakat.

Kekeringan yang dialami oleh Laut Aral ini disebabkan karena proyek yang dibentuk oleh Uni Soviet pada tahun 1960-an.


Dailymail.com
2 dari 2 halaman

Pemerintahan Uni Soviet memanfaatkan air yang mengalir ke Laut Aral untuk mengairi bagian lain dari gurun sebagai tempat produksi kapas dan masih banyak lagi.

Hal ini tentunya menyebabkan kehancuran bagi Laut Aral.

Dilansir TribunTravel.com dari Daily Mail, akhirnya semakin lama tingkat air yang ada di Laut Aral semakin menurun.


Dailymail.com

Mulai dari 8 inci, kemudian pada tahun 1970 air makin mengghilang di angka 24 inci per tahun.

Hingga kini Laut Aral ini hanya tinggal menyisakan sekitar 10 air yang ada di sana.

Kejadian tentunya juga berdampak pada perekonomian masyarakat setermpat.

Perdagangan hasil laut yang awalnya melimpah sedikit demis dedikit akhirnya hilang dan sama sekali tak dapat dimanfaatkan lagi.

Selanjutnya
Tags:
Laut AralKazakhstanUzbekistanAsia Tenggara Astana Arena
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved