Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRINBUNTRAVEL.COM - Selama kurang lebih tiga bulan, tim Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI melakukan penelitian di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Di kecamatan paling barat di Brebes itu, tim IKKON Brebes melakukan sejumlah eksplorasi, inovasi dan kreasi potensi lokal yang ada.
Di daerah tersebut, terdapat sejumlah kerajinan warga lokal, batik Salem, keramik, anyaman daun pandan, kerajinan kayu, kerajinan besi, dan lainnya.
Meskipun demikian, dalam membuat kreasi, tim lebih banyak membuat produk dengan bahan baku batik Salem.
Pengembangan batik Salem merupakan permintaan Presiden Jokowi.
Setelah melakukan penelitian, tim IKKON Brebes mengadakan pameran hasil produk ciptaan mereka yang kebanyakan kombinasi dari sejumlah bahan.
Misalnya, produk bantal yang dikombinasikan antara batik Salem dengan anyaman daun pandan.
Pameran pertama produk IKKON Brebes digelar di Pendopo Brebes selama dua hari, Jumat-Sabtu (21-22/10/2016).
Selanjutnya, mereka akan melakukan pameran di sejumlah negara.
"Sudah ada tawaran pameran di Jepang untuk menampilkan produk-produk Brebes. Terutama produk khas Brebes, yakni batik Salem," kata Ketua Tim IKKON Bekraf wilayah Brebes, Sylvie Arizkiany Salim, Sabtu (22/10/2016).
Sejumlah produk yang dikembangkan dengan perpaduan potensi lokal itu dinilai akan memilik nilai lebih untuk dipasarkan sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian perajin.
Selama penelitian, eksplorasi dan cipta produk, kata Sylvie, tidak ada kendala bagi tim.
Namun, tim tidak menemukan motif yang benar-benar khas atau khusus Salem.
Ketika batik Salem dipamerkan dan dijejerkan dengan batik dari daerah lain, orang belum bisa mengidentifikasi, itu batik Salem dengan melihat corak dan motifnya.
"Berbagai motif batik khas Salem memang ada, namun mirip dengan daerah lain. Artinya batik Salem belum punya karakter khusus," ujar wanita berprofesi desainer interior itu.
Oleh karena itu, pihaknya menciptakan motif batik khas Salem
Tim menciptakan motif berbentuk tangan yang akan bersalaman.
Hal itu dikarenakan asal kata Salem yang berasal dari Salam atau Selamat.
Kemudian, motif berlatar belakang daun yang merupakan ciri batik Salem yang cenderung memakai motif flora dan fauna.
Kemudian, motif tersebut meruncing atau menunjuk ke atas yang bermakna warga Salem sangat religius yang menjunjung Tuhan Yang Maha Esa.
"Setelah kami teliti, orang Salem itu lekat dengan Tuhan, manusia, dan alam. Yang kemudian kami implementasikan ke motif batik dengan dipadukan motif ciri khas batik Salem yang besar," jelasnya.
Ia berharap dengan adanya motif dengan karakter khusus itu, batik Salem akan lebih dikenal masyarakat luas.
Seperti batik Mega Mendung, hanya dengan melihat motifnya, orang sudah paham, itu batik khas Cirebon.
Seperti diketahui, IKKON merupakan satu program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki di setiap daerah.
IKKON 2016 dilaksanakan di lima daerah.
Yaitu Sawahlunto, Sumatera Barat dengan kain tenun, Lampung (tapis), Brebes (batik), Rembang (batik), dan Ngada, Flores dengan tenunnya.