Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Guys, nongkrong atau kongkow-kongkow bukan hanya kebiasaan anak muda, loh.
Di Tiongkok, para kakek dan nenek sering bertemu seolah blind date.
Kencan buta ini berlangsung di sebuah cafe bernama IKEA Shanghai, Tiongkok.
Di Tingkok, para kakek dan nenek berkencan setiap hari Minggu memang sudah biasa.
Tahu kah kamu, para pasangan lanjut usia ini ternyata hanya duduk tanpa membeli makanan atau minuman di cafe tersebut, seperti dilansir TribunTravel.com dari Oddity Central.
Yup, bisa dikatakan selama berjam-jam mereka menghabiskan waktu hanya dengan berbincang-bincang dan duduk di cafe IKEA.

odditycentral.com
Kencan buta di IKEA
Sikapnya yang seolah seenaknya sendiri ini kemudian memunculkan peraturan baru.
Yup, pihak cafe mewajibkan para pelangan yang datang harus memesan makan terlebih dahulu kemudian baru dibolehkan duduk.
Kakek nenek yang akan melakukan kencan ini mengikuti peraturan yang ada dengan membeli satu item makanan atau termurah, dengan harga sekitar 4 yuan atau sekitar Rp 7 ribuan.
Menu tersebut diletakkan di meja agar para pekerja cafe dapat melihatnya.
Kemudian, mereka menikmati makanan dan minuman yang dibawa dari luar.
Yup, para pengunjung ini seolah mengambil celah dari aturan yang sudah ada.
Ketika petugas menegurnya, seorang pelangan berkata.
"Ini makanan wajib untuk kami. Saya pikir (peraturan) itu tidak adil," kata pelangan ketika diwawancarai oleh media lokal.
Dengan adanya peraturan baru ini akan membuat pelangan yang datang di Cafe IKEA akan pergi.
Namun, berdasarkan catatan The Wall Street Journal, sekitar 70-700 penduduk Tiongkok lanjut usia bertemu di IKEA cafe setiap hari Minggu.
Mereka melakukan kencan buta sambil menikmati kopi gratis serta melakukan pesta makanan yang dibawa dari rumah.

odditycentral.com
Kencan buta di IKEA
Merk dagang IKEA memang sangat terkenal di Tiongkok.
Brand furniture berasal dari Swedia ini juga memiliki banyak pengunjung di tokonya.
Namun para pengunjung kebanyakan hanya melihat-lihat, duduk, bahkan tiduran di sofa selama berjam-jam.
Mereka berjalan-jalan sambil menikmati udara yang dingin.
Hal semacam ini berlangsung selama 15 tahun terakhir, bahakan populer di masyarakat setempat.