TRIBUNTRAVEL.COM - Holleween merupakan satu perayaan yang bisa traveler jumpai di beberapa negara pada tanggal 31 Oktober mendatang.
Holloween atau kependekan dari all Hallows' Evening (Malam Para Kudus) yaitu malam Hari Raya semua orang Kudus dalam agama Kristen.
Perayaan Holloween identik dengan mengenakan pakaian-pakaian menyeramkan, mulai dari memaki topeng, kostum gelap dan sebagainya dan identik dengan setan sirihir dan mistis.
kebanyakan yang merayakan Holloween adalah warga negara Maerika Serikat.
Malam tersebut banyak dirayakan oleh anak-anak yang kemudian berkeliling rumah-rumah sambil meminta permen.
Namun perayaan yang berbeda sepertinya akan terjadi di Filipina.
Perayaan yang biasanya terlihat menyeramkan di negara ini malah dirayakan dengan cara beda.
Warga Filipina merayakan malam Holleween dengan mengenakan kostum dan topeng sosok presiden negaranya.
Dilansir Reuters, Jumat (14/10/2016), menyebutkan seorang profesor seni Filipina memperoleh keuntungan besar dari popularitas Rodrigo Duterte dengan membuat topeng sang Presiden Filipina.
John Tan mengatakan topeng Dutertenya terjual lebih cepat dari topeng-topeng Halloween laris yang pernah dijualnya, yaitu topeng petinju Filipina Manny Pacquiao dan topeng karakter Game of Thrones Tyrion Lannister, lapor Reuters.
"Melihat popularitas presiden, tidak masalah jika Anda mendukung atau menentang dia, dia populer dan Anda tidak bisa tidak bicara tentang dia," kata Tan, yang juga pendukung Duterte, kepada Reuters.
Jajak pendapat menunjukkan Duterte tetap sangat populer sejak ia dilantik pada 30 Juni.
Namun Duterte menuai kecaman dari Perserikatan Bangsa Bangsa dan Amerika Serikat karena meluncurkan perang melawan narkoba yang telah menewaskan hampir 2.300 orang.
Tan telah menjual lebih dari 400 topeng, yang menampilkan wajah tegas Duterte, dengan harga 700 peso (15 dollar) per topengnya pada pekan pertama penjualan dalam jaringan.
Dia berharap bisa memproduksi 800 buah topeng sebelum Halloween pada 31 Oktober.
Tan, seorang insinyur industri yang mengajar seni di Universitas Filipina di Manila, menggunakan mesin cetak untuk membuat topeng dan menghabiskan satu jam untuk melukisnya satu per satu dengan tangan.
Dia telah membuat topeng selama lima tahun terakhir dan pada tahun 2011 menjual 1.500 topeng juara tinju dunia Pacquiao, yang juga merupakan pendukung Duterte.