Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNTRAVEL.COM, SOLO - Peringatan naik tahta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX, Selasa (11/10/2016), berangsung sederhana.
Demikian disampaikan oleh Pengageng Wedono Satriyo Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat, saat ditemui Tribun, Selasa siang setelah prosesi selesai.
Peringatan naik tahta ke-29 Mangkunegoro IX ini sederhana dengan mengadakan wilujengan atau selanetan.
Seperti yang telah diberitakan, jumenengan (peringatan naik tahta) Mangjunegoro IX diperingati setiap tanggal 9 Suro dalam tanggalan Jawa.
KRMT Lilik mengatakan, prosesi yang utama adalah berlangsungnya wilujengan.
"Menurut dawuh (perintah) dari beliau (Mangkunegara IX) peringatan cukup dengan wilujengan saja. Artinya tanpa kepyakan atau resepsi, seperti tari-tarian dan pemberian gelar kepada abdi dalem," jelas KRMT Lilik.
Pasalnya, penari-penari Mangkunegaran sedang mengikuti Festival Keraton Nusantara (FKN), di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Peringatan naik tahta beberapa tahun lalu pernah ada wilujengan jumenengan dilengkapi dengan resepsi tarian dan pemberin gelar kepada abdi dalem (pengabdi) Mangkunegaran.
Kadang juga diperingati di lain hari terpisah antara wilujengan jumenengan dengan resepsi jumenengan.
"Tergantung situasi dan perintah dari beliau (Mangkunegoro IX)," pungkasnya.
Dalam hal itu, resepsi tarian yang biasa diusung adalah Tari Bedhaya Anglir Mendung.
Ditarikan oleh tujuh penari dari kesenian Mangkunegaran.
Di balik hal tersebut, ternyata penari-penari Mangkunegaran mengikuti FKN sejak 10 Oktober lalu bersama tim kesenan Mangkunegaran lainnya.
=========
Add Official LINE TribunTravel.com