Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNTRAVEL.COM - Solo Documentary (SODOC) Film Festival yang diadakan tahun ini merupakan kali pertama Festival Film Dokumenter yang diadakan di Kota Solo.
Dalam gelaran yang pertama, diharapkan mampu meningkatkan kualitas para pembuat film dokumenter.
Selain itu diharapkan mampu memberi ruang untuk tukar pendapat dan menjalin kerjasama antar komunitas maupun non komunitas.
Dimas Erdhinta, ketua panitia, mengatakan bahwa keingian terbesarnya untuk ajang ini adalah memiliki penikmat film dokumenter.
"Harapan pasti ada, tapi harapan terbesar kami adalah SODOC itu memiliki tempat di hati penikmatnya dan warga," katanya.
"Karena itu lebih penting," katanya.
Event ini juga diadakan untuk memberikan kontribusi dalam perfilman Indonesia khususnya dalam film dokumenter.
"Harapan kami ya kalo instilahnya band itu kita punya fans," katanya.
"Jadi semakin hari semakin banyak teman-teman kami sahabat-sahabat kami, semakin banyak berjejaring itu semakin enak," katanya.
Solo Documentary Film Festival merupakan festival film dokumenter bertaraf Internasional.
SODOC Film Festival ini mengangkat tema "Suara Sekitar".
Solo Documentary (SODOC) Film Festival diikuti oleh lebih dari 100 negara.
Tepatnya 1527 karya film dokumenter dari 105 negara.
Film-film dokumenter Indonesia sendiri sebanyak 78 film.
Tidak hanya kompetisi, SODOC Film Festival ini juga mengadakan ekshibisi yang diwujudkan dalam bentuk pameran karya, apresiasi & distribusi ke dalam bentuk roadshow.
Acara puncak SODOC Film Festival tersebut akan diadakan Sabtu (15/10/2016) dan Minggu (16/10/2016).
Hari Sabtu acara dimulai pukul 9.00 WIB hingga 22.10 WIB.
Sedangkan untuk hari Minggu akan diadakan mulai pukul 13.45 WIB hingga 22.00 WIB.