Breaking News:

Tahun Baru Islam - Tak Kalah Meriah Layaknya Lebaran, Begini Keunikan Perayaan 1 Suro di Bangka

Acara yang dipusatkan di Masjid Baitul Amin ini dihadiri sedikitnya seribu orang, termasuk Gubernur Bangka Belitung, Walikota serta pejabat daerah.

Bangka Pos/Khamelia
Warga menyantap hidangan saat perayaan Tahun Baru Islam di Pangkal Arang Pangkalpinang. 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Khamelia

TRIBUNTRAVEL.COM, BANGKA - Sebuah dulang raksasa yang berisi aneka makanan diserbu tamu undangan.

Dulang raksasa ini dibuat untuk memperingati acara Perayaan Tahun Baru Islam 1438 H yang diselenggarakan oleh warga Pangkalarang, Pangkal Balam Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (2/10/2016).

Acara yang dipusatkan di Masjid Baitul Amin ini dihadiri sedikitnya seribu orang, termasuk Gubernur Bangka Belitung, Walikota serta pejabat daerah.

Ustadz Fadhlan Rabbani Garamatan hadir memberikan siraman rohani dengan tema tingkatkan ukhuwah dalam mewujudkan negeri serumpun sebalai baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.

Dulang yang terbuat dari plat kuningan dengan berat sekitar 50 kilogram itu berisi ketupat, lepat, daging rendang, ayam goreng, sotong/cumi, udang, sambal goreng, sate kambing, gulai dan masih banyak lagi.

Tradisi makan bersama atau biasa disebut nganggung memang menjadi ciri khas warga Bangka Belitung.

Kebersamaan menjadi makna dari tradisi yang diangkat.

Tradisi perayaan 1 Muharram di kampung ini begitu semarak seperti layaknya suasana lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha.

Warga dari seluruh penjuru Bangka berdatangan untuk bersilaturahmi sekaligus bertamu ke rumah-rumah warga.

2 dari 3 halaman

Tidak hanya kerabat atau warga yang saling kenal saja yang datang bertamu, namun orang asing yang bukan warga Pangka Arang juga akan dilayani oleh tuan rumah.

Bagi tuan rumah semakin banyak tamu yang datang maka rejeki yang diperoleh akan semakin banyak.

Ketua panitia 1 Muharram, H Asmat menuturkan, masyarakat Pangkal Arang sudah melaksanakan perayaan 1 Muharram ini sejak tujuh tahun lalu.

Kegiatan ini kata Asmat merupakan inisiatif warga yang menginginkan agar tahun baru Islam harus lebih meriah dari tahun baru 1 masehi.

"Perayaan 1 Muharram ini merupakan inisiatif warga sejak tujuh tahun lalu, kemudian berkembang hingga sekarang menjadi tradisi," tuturnya.

Ia mengatakan, partisipasi warga patut diacungkan jempol.

Sekitar 1000 warga berbondong-bondong menyumbangkan dulang atau makanan untuk perayaan ini.

Puluhan pemuda turut berpartisipasi menjadi panitia guna mensukseskan perayaan ini.

"Ini semua swadaya dan gotong royong warga, ada juga bantuan dari pemkot," katanya.

3 dari 3 halaman

Perayaan Muharram tahun ini diisi dengan menu makanan laut seperti ikan tenggiri bakar, cumi dan udang.

Menurut Asmat hampir 80 persen warga di sini adalah nelayan, dan tahun ini mereka bersyukur nelayan lagi panen ikan.

"Makna dari kegiatan ini harapan kita semoga tahun ini menjadi lebih baik dari tahun kemarin, silaturahmi kita lebih baik dari tahun lalu, dan amal ibadah kita semakin ditingkatkan," ujarnya.

Sementara itu, selain di Pangkalpinang, perayaan 1 Muharram juga diselenggarakan di Kabupaten Bangka, tepatnya di kampung Kenanga.

Seluruh warga Bangka tumplek hari ini untuk berlebaran di sana.

Di setiap rumah warga tersaji aneka menu lebaran, dan setiap meja ruang tamu tersaji toples yang berisi makanan khas lebaran ala Bangka.

Ada kemplang, keretek, kue kering, kue basah, dodol dan lainnya.

Tidak lupa tuan rumah mengenakan baju baru, begitu pula dengan anak-anak mereka.

Kegembiraan, keceriaan menjadi satu dalam perayaan tahun baru Islam di Pulau Bangka.

Selanjutnya
Sumber: Bangka Pos
Tags:
BangkaBangka BelitungPangkalpinang Kue Rintak
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved