Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto
TRIBUNTRAVEL.COM, SOLO - Tujuh ekor kerbau bule milik Keraton Kasunanan Surakarta yang disebut Kebo Kyai Slamet akan turut kirab bersama pusaka-pusaka keraton lainnya pada malam 1 Sura.
Kerbau-kerbau itu akan berada di barisan terdepan kirab.
Jumlah tujuh kerbau tersebut lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yang diikuti sembilan ekor Kebo Kyai Slamet.
Baca : Peringatan 1 Sura – Keraton Surakarta Tetapkan 3 Oktober 2016, Kirab Pusaka 7 Kilometer Tanpa Bicara
Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KPA Winarnokusumo mengatakan, pengurangan jumlah kerbau bule untuk mengikuti kirab dilakukan karena adanya persoalan teknis yang dihadapi pada tahun lalu.
"Ada kerbau yang masih kecil, dulu khawatir tidak kuat jalan, ternyata malah mbedhal (melepaskan diri), ini kita latih dulu," kata pria yang disapa Kanjeng Win itu, Selasa (27/9/2016).
Selain itu ada pula kerbau yang harus dipisah dahulu sebelum dikirab karena tidak akur dengan kerbau-kerbau lainnya.
"Yang satu kita kandangkan di selatan alun-alun, satunya di sitinggil Alun-alun Kidul," ungkap Kanjeng Win.
Pada Kamis (29/9/2016) dan Jumat (30/9/2016), kerbau-kerbau bule itu akan dilatih berkeliling di Baluwarti, kawasan Keraton Kasunanan Surakarta.
"Pukul 15.00 WIB biar pemanasan dulu, Sabtu istirahat," kata Kanjeng Win.

TribunSolo.com / Bayu Ardi Isnanto
Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KPA Winarnokusumo (berbaju hitam) bersama Pengageng Museum Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Satriyo Hadinagoro (kemeja putih) pada jumpa pers di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (27/9/2016)
Minggu pagi hingga petang, berbagai prosesi dilakukan, antara lain memandikan kerbau dan mengandangkannya di kandang lama di Gurawan, Pasar Kliwon, Solo.
Kirab 1 Sura akan dimulai pada Senin (3/10/2016) pukul 00.00 WIB.
"Seringkali kerbau tidak mau berdiri dari tempatnya karena belum masuk pukul 00.00 WIB," ujar Kanjeng Win.
Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar prosesi kirab malam 1 Sura pada pergantian hari Minggu (2/10/2016) menuju Senin (3/10/2016).
Tanggal 1 Sura tahun Je 1950 dalam kalender Jawa jatuh pada 3 Oktober 2016, hari Senin Legi.
Pergantian tahun Jawa itu berbeda dengan kalender Hijriah, 1 Muharam 1438 H yang jatuh pada 2 Oktober 2016.
Oleh karenanya, prosesi kirab malam 1 Sura akan digelar pada pergantian tanggal 2 menuju 3 Oktober 2016.
"Kami memang menggunakan kalender Sultan Agung, bisa sama dengan kalender Hijriah, tapi kadang beda," kata Pengageng Museum Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Satriyo Hadinagoro saat jumpa pers di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (27/9/2016).
"Jadi masyarakat jangan kecele, tahun lalu juga seperti ini (beda hari), jadi banyak yang kecele," ujar KPH Satriyo Hadinagoro.
Sebanyak sembilan pusaka milik Kasunanan Surakarta, peninggalan jaman Mataram Islam, akan dikirab pada malam yang dianggap sakral bagi sebagian masyarakat itu.
Kirab diawali oleh Kebo Kyai Slamet, kerbau bule milik Keraton Surakarta, yang akan diarak berkeliling Kota Solo.
Satriyo Hadinagoro mengatakan, senjata yang dikirab tidak boleh disebutkan namanya.
"Senjata itu memang rahasia, tidak ada yang boleh mengetahui," kata Satriyo. (*)