Laporan Wartawan TribunTravel.com, Novita Shinta
TRIBUNTRAVEL.COM - Membangun mahligai pernikahan adalah idaman setiap orang.
Nah guys, hampir keseluruhan upacara pernikahan di Indonesia selalu diselingi dengan tradisi atau upacara adat yang berbeda-beda tergantung budayanya.
Tentunya sebuah upacara tradisional yang terus dilakukan dipercaya mempunyai arti, nilai dan tujuan ke arah kebaikan.
Dalam rangkaian upacara adat Jawa khusunya, ada serangkaian upacara yang biasanya masih banyak dilakukan.
Satu di antaranya adalah prosesi panggih.
Tentunya buat kamu yang sering datang ke pernikahan pasti pernah menyaksikan prosesi ini.
Panggih dalam bahasa Jawa berarti bertemu, ini adalah budaya tradisional yang dilakukan setelah akad nikah dilaksanakan guys.
Jalannya prosesi panggih ini akan dimulai dengan pertemuan mempelai wanita dan pria beserta keluarganya masing-masing, sambil menyerahkan beberapa barang-barang yang dipercaya masyarakat Jawa mempunyai banyak makna.
Dilansir TribunTravel.com dari berbagai sumber, upacara ini dimaknai agar pasangan dapat menjalani kehidupan rumah tangga dengan bahagia, disertai restu dari kedua orang tua dan sanak saudara masing-masing loh.
Satu hal yang dilakukan pada prosesi panggih, adalah menginjak telur atau 'ngidak endhog'.
Dalam upacara ini, pengantin pria diharuskan menginjak telur hingga pecah tanpa menggunakan alas kaki.
Kemudian setelah telurnya pecah, sang mempelai wanita harus membasuh dan membersihkan kaki sang suami dari sisa-sisa pecahan telur.
Nah, kamu pasti bertanya-tanya kan, apa sih makna dari prosesi ini?
TribunTravel.com telah merangkum dari berbagai sumber tujuan dari adat tradisi ini guys.
1. Lambang telur
Telur melambangkan permulaan kehidupan dari ayam, ini dapat diibaratkan keprawanan dari wanita yang masih utuh dan belum tersentuh.
2. Kenapa pria yang menginjak?
Mempelai pria yang melakukannya karena pria lah yang harus bekerja keras untuk keluarga.
Nah, tujuan menginjak dengan kaki telanjang dimaksudkan agar ketika sang pria bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga, ia lebih mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain.
Usaha yang dilakukan tentunya tidak mudah kan guys, sama juga ketika menginjak telur.
Mempelai pria bisa jadi merasa kesakitan ketika tertusuk dengan pecahan kulit telur.
3. Mempelai wanita membasuh kaki mempelai pria
Selanjutnya ketika mempelai wanita membasuh kaki suaminya dimaknakan sebagai seorang istri yang harus mengabdi kepada suami dengan senang hati.
Hal ini juga menunjukkan kepatuhan istri kepada suami guys.
Rasa lelah ketika seharian bekerja mencari nafkah akan dihilangkan dengan pengabdian istri ketika dirumah.
Nah, itulah arti dari prosesi menginjak telur atau 'ngidak endhog' dalam pernikahan adat Jawa guys.
Dari memahami makna prosesi ini, kamu bisa mengambil manfaat dari suatu acara kebudayaan yang sering dilakukan tanpa ada prasangka buruk pada adat-isti adat ini.
Gimana guys, berencana menggelar pernikahan dengan prosesi ini setelah tau maknanya?
 
							 
											 
											 
											 
											