Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernak-pernik sangat penting bagi setiap orang untuk menunjang penampilan.
Nah, beda negara beda pula trend asesoris yang dipakai.
Satu di antaranya adalah trend yang diusung oleh Suku Daasanach.
Sebanyak 50 ribu suku semi nomaden ini tinggal di lembah Omo, Ethiopia Selatan.
Dilansir Tribun Travel dari laman Amusing Planet, selama lima puluh tahun terakhir, suku yang bergantung pada hasil pertanian ini kehilangan tanah mereka.
Seperti suku lain di wilayah tersebut, Suku Daasanach telah pindah ke daerah dekat sungai Omo.
Mereka bercocok tanam untuk bertahan hidup.
Seorang fotografer Perancis, Eric Lafforgue telah menghabiskan waktu selama beberapa tahun untuk mendokumentasikan kehidupan dan budaya orang-orang Suku Daasanach.
Mereka masih jauh dari barang-barang pabrikan atau barang modern.
Mereka memiliki trend fesyen dan pernak-pernik sendiri.
Satu di antaranya adalah sebuah penutup kepala yang unik.
Mereka membuatnya dengan bahan-bahan aneh berupa tutup botol, jam tangan, hairclip, dan potongan barang lain yang dibuat dari plastik dan logam.
Suku Daasanach mengumpulkan uang berbulan-bulan untuk membayar sebuah jam tangan rusak.

Pinterest.com
Suku Daasanach
Perempuan akan menyusun barang-barang itu lalu dibuat menjadi perhiasan atau wig.
Pernak-pernik itu tidak hanya dipakai perempuan saja, tapi juga laki-laki.
"Gadis-gadis dan anak-anak memakai wig dengan ukuran besar, sedangkan yang sudah tua memakai perhiasan yang paling berat," tulis Daily Mail.
Pria hanya boleh memakai wig sampai mereka menikah, setelah itu mereka harus membuat hiasan kepala dari tanah liat dengan pola warna-warni dengan tambahan bulu-bulu.
Uniknya, meskipun memakai perhiasan seperti ini, mereka tetap bisa melakukan aktivitas tanpa melepasnya.
Misalnya saat membawa air, makan, dan tidur siang.
Seperti inilah fesyen yang menjadi daya tarik bagi orang Suku Daasanach.
