lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Novita Shinta
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, ada pemandangan berbeda ketika kalian bertandang ke Negara Tiongkok.
Lebih tepatnya di Desa Yangsu, bagian barat daya, Provinsi Sichuan, Tiongkok.
Lebih dari 40 persen dari warganya memiliki kelainan gen aneh.
Hampir separuh warganya memiliki ukuran tubuh yang nggak normal atau bisa dibilang cebol.
Dilansir dari berbagai sumber, dari jumlah 80 penduduk yang menghuni desa, sebanyak 36 orang mengalami kondisi seperti ini, guys.
scdaily.cn
Tinggi tubuh mereka rata-rata berada di bawah 120 cm, bahkan ada juga warga yang punya tinggi 60 cm, lho.
Kondisi aneh yang dialami oleh warga Yangsi pertama kali ditemukan pada tahun 1951.
Pada tahun 1985 dilakukan sensus penduduk dan sebanyak 119 kasus tubuh kerdil ada di desa ini.
Bukankah ini satu fenomena yang aneh sekaligus langka?
Di dunia medik dan genetika, seharusnya 1 dari 20 ribu yang akan mengalami kondisi seperti ini.
Namun jumlah manusia kerdil di desa ini mengejutkan, sebab hampir separuh warga desanya.
Menurut desas-desus yang berkembang, mereka pernah mengalami serangan wabah misterius yang memengaruhi kondisi anak-anak usia 5-7 tahun.
Tiba-tiba saja, kejadian aneh terjadi dan mereka berhenti tumbuh dan tetap setinggi itu.
Bahkan sebagian dari mereka menderita cacat, guys.
Ternyata, penyakit terus diturunkan ke generasi berikutnya.
Fenomena yang unik ini telah membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade terakhir.
Para ilmuwan dan ahli banyak mengunjungi Yangsi.
Mereka mempelajari air, tanah, dan biji-bijian di wilayah tersebut.
Mereka juga meneliti penduduk kerdil dengan harapan mengumpulkan beberapa petunjuk.
Sayangnya, mereka tidak dapat menentukan penyebab di balik kondisi tersebut.
Pada tahun 1997, ada sebuah teori baru yaitu adanya kandungan merkuri yang tinggi di tanah, namun teori tersebut belum tentu benar.
Di sisi lain banyak warga percaya sebuah kekuatan jahat yang menyihir desa mereka.
Beberapa orang beranggapan fengshui buruk dan nenek moyang tidak diberi pemakaman yang lebih baik menimbulkan kondisi ini.
