Breaking News:

Waspada Virus Zika - Begini Langkah Bandara Untuk Cegah Penyebaran Virus Berbahaya Ini

Penyebaran virus zika sangat ditanggapi serius oleh berbagai negara khusnya Asia. Satu langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah ini.

dok. Kemenkes
Lavitrap atau perangkap larva yang dipasang di wilayah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. 

TRIBUNTRAVEl.COM - Penyebaran virus zika sangat ditanggapi serius oleh berbagai negara khusnya Asia.

Tak tinggal diam, berbagai cara juga telah dilakukan pemerintah Indonesia, mengingat satu warga negara Indonesia sudah ada yang terjangkit virus tersebut.

Bentuk keseriusan pemerintah dilakukan dengan pemasangan monitor pendeteksi suhu tubuh di pelabuhan dan bandara untuk mengetahui suhu tubuh orang-orang yang masuk dari Singapura.

Bukan hanya itu, saat ini kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang telah memasang 500 Lavitrap.

Lavatrap adalah perangkap larava atau perindukan nyamuk buatan.

Lavitrap ini telah dipasang diarea bandara dan digunakan sebagai pencegahan virus zika yang semakain menyebar.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala KKP dr. H.C. Susanto, MSA, Sp.KP mengatakan, pemasangan lavitrap di wilayah bandara diperlukan untuk mencegah perkembangan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus zika.

“Tujuan pengendalian vektor adalah upaya untuk menurunkan kepadatan populasi nyamuk Aedes sampai serendah mungkin sehingga kemampuan sebagai vektor menghilang," kata Susanto, Kamis (15/9/2016).

Pemasangan ini akan diletakkan di berbagai tempat yang diduga sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk.

Nyamuk yang masuk lavitrap bisa bertelur di sana, namun larvanya yang tumbuh akan bergerak kedasar dan terperangkap dalam kasa.

2 dari 2 halaman

Jadi, larva tidak bisa berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Jangan khawatir, meski larvanya hidup, namun nyamuk-nyamuk tersebut tidak akan bisa terbang hingga akhirnya mati.


dok. Kemenkes

Sebelumnya di bandara Internasional telah dipasang thermal scanner untuk antisipasi penyebara.

Sayangnya, thermal scanner dirasa kurang efektif karena masa inkubasi virus zika adalah 2-7 hari setelah terinfeksi.

Gejala yang disebabkan karena virus ini adalah demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, hingga mata merah.

Beberapa orang yang terinfeksi juga tidak mengalami demam tinggi.

Tak tertutup kemungkinan virus zika juga menyebar di Indonesia.

Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan dan membasmi sarang nyamuk.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus ZikaIndonesiaAsiaSingapura
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved