TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa sangka, permainan petak umpet dijadikan sebuah kompetisi di Italia.
Selama enam tahun terakhir, negara Pizza itu menggelar kejuaraan dunia petak umpet, Nascodino World Championship.
Nascodino merupakan istilah Italia yang bermakna hide and seek atau di Indonesia populer disebut petak umpet.
Untuk tahun ini, kejuaraan yang diikuti 64 tim ini digelar selama dua hari, yaitu 3-4 September 2016.
Lokasinya ada di Consonno, sebuah desa di kaki pegunungan Alpen, Lombardi, Italia utara.
Mulanya, desa itu disebut sebagai desa berhantu karena telah puluhan tahun tak berpenghuni.
Pada 1976, Consonno ditinggalkan penduduknya setelah longsor besar menghancurkan satu-satunya akses jalan yang menghubungkan dengan kota terdekat.
Sejak adanya kejuaraan petak umpet yang dimulai pada 2010, bangunan-bangunan terbengkalai di sana kini bisa dimanfaatkan lagi untuk mengundang pelancong.
Peraturan kejuaraan ini sedikit lebih kompleks.
Selain anggota tim harus berusia minimal 18 tahun, mereka harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 125 Euro atau sekitar Rp 1,8 juta.
Dalam satu tim, secara random akan ditunjuk satu orang yang bertugas untuk bersembunyi, sedangkan para pemain lain mencari dia.
Dilansir dari Surya Malang, untuk mencari tempat persembunyian, satu pemain hanya punya waktu selama 60 detik, sedangkan para pemain lainnya menutup mata.
Setelah masa 60 detik berakhir, pemain yang bersembunyi punya waktu 10 menit untuk meraih matras di tengah lapangan tanpa diketahui pemain lainnya.
Apabila gagal, pemain itu praktis tidak akan mendapatkan poin.
Selama dua hari penyelenggaraan kejuaraan, akan dicari pemain yang paling banyak berhasil bersembunyi tanpa diketahui lawan.
Di akhir penyelenggaraan, pemain dengan poin terbanyak bakal diganjar dengan hadiah.
Jangan salah, mereka yang mendaftar dalam kompetisi ini, tidak sedikit para pemain rugbi dan bisbol.
Mereka memiliki kemampuan berlari kencang dan memiliki teknik yang bagus dalam men-tackle lawan.