TRIBUNTRAVEL.COM - Traveling adalah saat buat senag-senang, guys.
Sayangnya, kadang ada masalah yang terjadi.
Dilansir dari Kompas.com, ada beberapa kasus penipuan yang sering terjadi pada turis saat liburan di Asia.
Biar kamu nggak jadi korban juga, yuk simak info ini guys.
1. Peramal
Di India,kamu bisa saja bertemu dengan seorang peramal.
Walau nggak meminta, peramal ini akan menarik tangan kamu dan membaca keberuntunga lewat garis tangan.
Setelahnya, ia akan meminta bayaran.
Apa yang ia lakukan apabila tidak membayar?
Ia merapal kutukan ke kamu dan keluarga.
Hemmm... cukup seram ya.
2. Narkoba
Hal ini terjadi di Thailand.
Kalau kamu akan pergi ke klub atau pesta malam hari berhati-hatilah.
Jangan sembarangan menerima sesuatu dari orang lain.
Seorang supir taksi atau pengemudi tuk-tuk bisa saja menawarkan obat-obatan terlarang lho guys.
Setelah kamu menerima dan bersedia membelinya, seseorang yang telah bekerja sama dengan supir tersebut berpura-pura menjadi polisi.
Nantinya polisi bohongan itu akan mengancam kamu.
Kamu mungkin sudah bisa membayangkan akhirnya ya guys.
Kamu harus membayar mahal atau diancam masuk ke penjara.
3. Transportasi
Ada baiknya kamu mempelajari transportasi umum setiap negara terlebih dahulu.
Kamu bisa mempelajari rute bus, kereta, dan lainnya.
Hindarilah menggunakan taksi yang tidak resmi karena seringkali mereka akan mematok harga tanpa argo dan memberikan tarif yang mahal.
4. Membantu Memotret
Kerap kali warga setempat memanfaatkan kesempatan dengan meminta kamu memotret dirinya dan teman-temannya.
Namun ternyata kamera tersebut tidak bisa digunakan.
Ketika kamu memberi tahu kamera tidak bisa digunakan, ia akan menghampiri.
Dengan sengaja, ia membuat kamera tersebut jatuh dari tangan kamu.
Kamu pun diminta untuk menggantinya dengan harga sangat mahal.
5. Uang Kembalian
Hal ini biasa terjadi di Asia.
Supir taksi, angkutan umum, atau kasir yang memberikan kembalian memiliki trik.
Mereka biasanya akan memberikan uang kembalian dalam bentuk koin yang nilainya tidak sesuai.
Hanya saja, karena kamu tidak terlalu menghafal jenis bentuk dan warna koinnya, kamu nggak akan tahu kerugiannya. (Kompas.com/Yosia Margaretta)