Breaking News:

Taman Nasional Kruger - Ini Penyebab Ribuan Banteng dan Kuda Nil Akan Dibunuh

Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan berencana mengurangi jumlah hewan dengan cara dibunuh. Ternyata ini sebabnya.

Editor: Sri Juliati
Barcroft/Mirror
Induk kuda nil ini menyerang seekor buaya yang mengincar bayinya. Kejadian unik ini terjadi di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kekeringan yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir mengancam sejumlah satwa di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan.

Kekeringan yang terjadi di Afrika Selatan disebut terburuk selama 35 tahun terakhir.

Imbasnya, suaka margasatwa terbesar di Afrika Selatan itu berencana mengurangi jumlah hewan.

Pengelola taman nasional mengatakan, hewan-hewan yang paling terdampak adalah kuda nil dan banteng.

(Baca juga: Tips Memilih Sepatu - Nggak Mau Plesirmu Gagal kan? Ini Dia Pilihan Alas Kaki yang Wajib Dibeli)

Alhasil, jumlah hewan harus dikurangi dengan cara dibunuh.

Direktur Taman Nasional Kruger, Navashni Govender mengatakan, kedua spesies ini sangat rentan terhadap kekeringan.

Dalam kekeringan serupa yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, jumlah kedua hewan ini menyusut hingga separuhnya.

"Membiarkan alam mengurangi jumlah hewan tak selalu menjadi yang terbaik secara ekologi," kata Navashni.

"Isu moralnya, membiarkan hewan-hewan ini mati dan membusuk sementara banyak orang di sekitar taman ini membutuhkan protein, harus menjadi bahan pertimbangan," ujarnya melanjutkan.

2 dari 2 halaman

Para petinggi Taman Nasional Kruger mengatakan, daging hewan-hewan yang dibunuh itu nantinya akan disumbangkan kepada warga desa di sekitar taman yang hasil pertaniannya hancur akibat kekeringan.

"Hewan-hewan predator bisa bertahan di tengah kekeringan. Demikian juga gajah, kudu, dan jerapah. Hewan pemakan rumputlah yang paling menderita akibat kekeringan," ujar Navashni.

(Baca juga: Tips Mendaki Gunung - Sama Kayak Pacar, Milih Jaket pun Harus Benar Biar Nggak Kecewa)

Namun langkah ini ditentang aktivis lingkungan.

Membunuh 4.700 ekor banteng dan 750 ekor kuda nil malah berpotensi untuk merusak populasi hewan-hewan langka itu.

Dr Pieter Kat dari organisasi amal konservasi LionAid mengatakan, Taman Nasional Kruger harus mengubah status taman nasionalnya jika ingin berfungsi sebagai penyedia daging.

"Status Kruger harus diubah tak lagi menjadi taman nasional yang memelihara hewan liar dengan populasi yang fluktuatif," kata Kat.

Saat ini, Taman Nasional Kruger memiliki herbivora dalam jumlah sangat banyak yaitu 20 ribu ekor gajah, 47 ribu ekor banteng dan 7.500 ekor kuda nil.

Taman Nasional Kruger memiliki luas area 19.485 kilometer persegi terbentang 360 kilometer dari utara ke selatan dan 65 kilometer dari barat ke timur.

Area taman ini pertama kali dilindungi pemerintah Afrika Selatan pada 1898 dan resmi menjadi taman nasional pertama negeri itu pada 1926.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Taman Nasional KrugerAfrika SelatanNavashni GovenderLionAid
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved