TRIBUNTRAVEL, SOLO - Keraton Surakarta menggelar Grebeg Besar memperingati Idul Adha, Selasa (13/9/2016) pukul 10.50 WIB.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Pangeran Winarno Kusumo, mengatakan, tradisi merupakan ucap syukur yang dirayakan dengen grebeg.
"Grebeg artinya puncak acara, berkaitan dengan hari besar Islam," kata Kanjeng Win, sapaan akrab.
Tradisi grebeg diadakan dengan melakukan kirab sepasang gunungan.
Seperti dua Grebeg lain, Grebeg Mulud dan Grebeg Poso, Grebeg Besar mengarak gunungan pria (jaler) dan wanita (setri).
Kirab gunungan diiringi oleh prajurit-prajurit dan abdi dalem (pengabdi kerajaan) serta tabuhan gamelan.
Gunungan diarak dari pelataran Keraton Surakarta ke Sri Manganti keluar Kori Kamandungan Lor, Kori Brajanala, Siti Hinggil, masuk Alun-alun Utara, lalu ke barat masuk Masjid Agung Solo.
Di Masjid Agung Solo, kedua gunungan didoakan sebelum dibagikan ke warga.
Kanjeng Win menerangkan, sesuatu dari keraton yang didoakan akan mendatangkan berkah bagi yang mempercayai.
Setelah didoakan, gunungan setri diperebutkan oleh puluhan warga yang antre berdesak-desakan.
Warga berebut gunungan setri berisi hasil bumi yang dapat dinikmati.
Bersamaan dengan gunungan setri diperebutkan warga, gunungan jaler diarak kembali menuju Keraton Surakarta.
Tidak kalah ramai, isi gunungan jaler juga habis diperebutkan oleh warga di utara Kamandungan Lor.