TRIBUNTRAVEL.COM - Guys, Presiden Filipina datang ke Indonesia untuk menjalin kerjasama, loh.
Pertemuan bilateral Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/9/2016) menghasilkan sejumlah kesepakatan, seperti dilansir dari Kompas.com.
Ketika jumpa pers usai pertemuan bersama Duterte, Jokowi menyatakan terdapat tiga hal yang telah disepakati kedua negara.
Beberapa kesepakatan itu di antaranya:
1. Pembebasan Warga Indonesia
Sebanyak 177 warga negara Indonesia berangkat haji dari Manila, dengan menggunakan paspor Filipina.
Jokowi mengaku berterima kasih karena 168 orang di antaranya yang sempat ditahan oleh otoritas Filipina sudah dibebaskan dan pulang ke Indonesia.
"Dan yang sembilan masih di Manila, kami tadi juga meminta agar juga dibantu agar secepatnya bisa diselesaikan," kata Jokowi.
2. 700 WNI Berangkat Haji dengan Paspor Filipina
Jokowi juga mengucapkan terima kasih Rodrigo bersedia membantu 700 warga negara Indonesia yang saat ini menunaikan ibadah haji dengan paspor Filipina.
Berdasarkan kesepakatan, 700 WNI itu akan mendarat di Manila terlebih dahulu seusai menunaikan ibadah haji.
Rodrigo memastikan, proses pemulangan mereka ke Indonesia tak akan membutuhkan waktu lama.
"Tadi Presiden Duterte sudah sampaikan untuk juga ini bisa diselesaikan bersama-sama," tambah Jokowi.
3. Keamanan di Perairan Sulu Filipina
Isu keamanan bagi warga negara Indonesia yang akan melintasi perairan Sulu, Filipina menjadi kesepakatan ketiga.
Kedua negara sepakat untuk meningkatkan keamanan dan melakukan patroli bersama.
Sambil menjaga kemanan, kedua negara juga akan terus berupaya membebaskan sembilan WNI yang disandera Abu Sayyaf.
"Kita harapkan ke depan sudah tidak ada masalah keamanan lagi di Laut Sulu. Dan kita akan bersama-sama berpatroli untuk menjamin keamanan di laut itu," ujar Jokowi.
Di sisi lain, Presiden Duterte menambahkan, kedua negara juga sepakat untuk bekerja sama dalam hal penanganan terorisme dan ekstremisme.
Penyebaran dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang juga disinggung olehnya.
"Kami juga berbagi keresahan yang sama soal penyebaran obat-obatan terlarang dan dampaknya pada masyarakat kita," ujar Duterte.
Guys, ketika Presiden Duterte berkunjung ke Indonesia, dia stay di Shangrila Hotel, Jakarta Pusat
Shangrila Hotel masuk dalam jajaran hotel mewah di Jakarta yang berpangkat bintang lima.
Kemewahan suatu hotel tidak terlepas dari beberapa faktor yang memengaruhinya.
Faktor yang paling signifikan antara lain, lokasi yang sangat strategis, kelengkapan fasilitas, dikelola oleh operator internasional, material furnishing impor, serta tipe dan luas kamar yang didominasi oleh suite.
"Beberapa di antaranya, bahkan terintegrasi dalam pengembangan berkonsep superblok atau multifungsi," ujar CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2016).
Faktor- faktor tersebut sangat menentukan klasifikasi “bintang lima” yang disematkan pada hotel bersangkutan.
Pada gilirannya, klasifikasi tentu saja sangat menentukan tarif yang dipatok.
Untuk hotel kelas bintang lima dan mewah, tarif terendah berkisar 200 dollar AS atau setara Rp 2,74 juta per malam.
Berikut 8 hotel mewah dengan tarif termahal di Jakarta, Shangrila Hotel satu di antaranya.
1. Ritz Carlton @ Pacific Place, tarif mulai dari 350 dollar AS per malam.
2. Raffles Hotel, tarif mulai 275 dollar AS per malam.
3. Luxury Collection, tarif mulai 267 dollar AS per malam.
4. Fairmont Hotel, tarif mulai 250 dollar AS per malam.
5. Dharmawangsa Hotel, tarif mulai 245 dollar AS per malam.
6. Hotel Indonesia-Kempinski, tarif mulai 245 dollar AS per malam.
7. Shangrila Hotel, tarif mulai 240 dollar AS per malam.
8. Mandarin Oriental, tarif mulai 230 dollar AS per malam.
Terlepas dari kemewahan dan tarif hotel, Rodrigo mengaku senang bisa berkunjung ke Indonesia.
Ia berharap segera ada kunjungan balasan dari Jokowi.
“Indonesia bukan hanya rekan tetapi saudara. Kami menanti kunjungan Presiden Jokowi pada saat yang tepat,” kata Duterte.