Laporan Wartawan Tribun Manado, Herviansyah
TRIBUNTRAVEL.COM - Jejak peninggalan Jepang saat menjajah Indonesia masih banyak terlihat di berbagai daerah.
Termasuk di tanah Minahasa, yang sempat jadi markas tentara negeri Sakura tersebut.
Satu di antaranya adalah Gua Okura yang berada di Desa Sinuian Gagaran, Kecamatan Remboken Minahasa, Sulawesi Utara.
Menurut penuturan Johanis Kaloh, warga setempat, gua tersebut sengaja dibuat oleh bangsa Jepang saat datang menjajah di Minahasa.
"Gua ini dibuat oleh tentara Jepang pada saat menjajah di Minahasa," ujarnya.
Gua tersebut terletak di bawah jalan saat baru masuk Desa Sinuian Gagaran.
Jalan masuk gua pun agak sedikit menanjak dan berbatu.
Sampai di depannya pengunjung akan merasakan atmosfir perjuangan masyarakat yang dulu dipaksa untuk membuat tempat tersebut.
"Gua Okura dibuat oleh Jepang menggunakan tenaga rodi warga sini," kata dia.
Dinding-dinding gua berbentuk setengah lingkaran, terbuat dari beton.
Sementara bagian lantai seperti lubang besar segi empat, namun di sisi kiri dan kanan ada jalan masuk dan setelah lubang, ada bagian tanah lapang hingga ke bagian belakang.
Menurut cerita, gua itu dibuat sekitar tahun 1944 oleh Jepang untuk menyembunyikan pesawat mereka.
Gua Okura belum selesai dibuat oleh Jepang, sebab saat itu Indonesia telah merdeka dan dua bagian negara Jepang hancur dibom Amerika.
Alhasil Gua Okura pun ditinggalkan.
Peninggalan Jepang tersebut masih menyimpan misteri.
Beberapa waktu lalu, ada yang hendak masuk untuk mengambil sesuatu berharga di dalam, namun dilarang oleh warga.

Tribun Manado/Herviansyah
Gua Okura tersebut berhadapan dengan Danau Tondano, bahkan ada jalan tembus danau.
Setelah kemerdekaan, gua tersebut juga sempat digunakan oleh pasukan Perdjuangan Semesta atau Permesta untuk bersembunyi dari kedatangan musuh.
Hingga saat ini, kondisi gua tersebut masuk bagus.
Sayangnya di beberapa bagian dinding ada coretan nama oleh orang tak bertanggungjawab.
Untuk berkunjung ke gua tersebut, warga bisa melalui beberapa jalur jalan.
Bisa langsung dari pinggir jalan raya, jalan menurun tapi harus berhati-hati karena hanya jalan tangga menurun buatan.
Sayangnya belum ada jalan tembus ke lokasi yang potensial menjadi tempat wisata.
Ada jalan beton yang dibuat namun belum sampai ke mulut gua, sebab baru terbangun 50 persen saja.
"Kami kami berharap ada perhatian dari pemerintah pusat," kata Derek Muaja, warga setempat.
Jika ada yang ingin berkunjung ke Gua Okura, warga akan senang hati akan menunjukkannya.
So, tunggu apalagi segera satang ke objek wisata yang menantang adrenalin.