TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah terisolasi selama dua tahun yang mengakibatkan kelaparan berkepanjangan.
Akhirnya kini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (3/9/2016), untuk pertama kali dalam dua tahun berhasil mengirim bantuan pangan.
Bantuan tersebut di tujukan kepada lebih dari 30.000 warga Qayyarah, Irak.
Distribusi bantuan darurat itu dapat dilakukan setelah pasukan Irak berhasil menghalau kelompok jihadis Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ke kota di Irak utara itu.
Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, bantuan dapat disalurkan setelah militer Irak memasuki Qayyarah dan mengusir militan ISIS dalam pertempuran pada 25 Agustus 2016 lalu.
Kota Qayyarah telah sulit dijangkau selama lebih dari dua tahun oleh Program Pangan Dunia (WFP) PBB, kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Penduduk Qayyarah sedang menderita akibat kelaparan hebat dengan akses yang sangat terbatas terhadap suplai makanan,” kata Direktur WFP Irak, Sally Haydock.
WFP mengatakan, bantuan dikirim dalam pekan ini termasuk kacang-kacangan, makanan kaleng, sayuran, tepung terigu, minyak goreng, beras, dan lainnya untuk cadangan satu bulan.
Kota Qarrayah berada “keadaan yang mengerikan” dengan kepulan asap hitam membubung tinggi dari ladang minyak setempat.
Api disulut oleh kelompok jihadis ISIS selama pertempuran.
Menurut WFP, air minum, listrik, dan layanan medis hampir tidak berfungsi.
Bantuan pangan juga didistribusikan kepada hampir 2.000 warga yang mengungsi ke kamp di sekitar kota Qarrayah.
Terletak di tepi Sungai Tigris, Qayyarah telah direbut kembali dalam tiga operasi yang dilaksanakan pasukan Suriah dengan dukungan serangan udara koalisi AS.
Perebutan Qarrayah akan menentukan langkah pasukan Irak untuk mengepung Mosul, 60 kilometer jauhnya dari Qarrayah.
Keberhasilan pasukan Irak itu sebagai pembuka jalan bagi serangan besar.
Serangan tersebut segera dilakukan untuk melawan ISIS yang saat ini masih menguasai Mosul, kota besar di utara Qayyarah (Kompas.com)