Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Ada dua peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 6 September, beberapa tahun lalu.
Yang diingat banyak orang adalah pemakaman Putri Diana, istri pertama dari Pangeran Charles, Inggris, tahun 1997.
Lady Diana, begitu sebutannya meninggal pada 31 Agustus 1997 akibat kecelakaan mobil di terowong Pont de l'Alma, Paris, bersama Dodi Al-Fayed dan sopir Henri Paul.
Pemakaman Lady Diana disiarkan secara langsung ke seluruh dunia, ditonton lebih 1,5 miliar penonton di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Sementara itu, ada satu peristiwa penting yang selalu dikenang dalam sejarah perjalanan.
Sebanyak 18 orang awak kapal Magelhaens, termasuk Pigafetta, kembali ke Spanyol pada 6 September 1522.
Mereka menjadi orang-orang pertama yang melakukan perjalanan keliling dunia.
Perjalanan ini sekaligus membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah.
Ferdinand Magellan merupakan seorang petualang Portugis.
Dia lahir di Sabrosa, Portugal utara dan melayani Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju Kepulauan Rempah-rempah atau Maluku.
Ia meninggalkan Spanyol pada tahun 1519 dengan lima buah kapal kecilnya yang terbuat dari kayu—yang kebanyakan darinya berukuran sepanjang kira-kira 21 meter.
Bersama 239 awak kapal, mereka berlayar menuju tempat yang tak diketahui benar-benar berupaya sendirian.
Banyak hal yang disematkan pada Magelhaens.
Ia adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia.
Orang Eropa pertama yang melayari Samudra Pasifik dan orang pertama yang memimpin ekspedisi dengan tujuan tujuan mengelilingi bola dunia.
Sayang, Magelhaens tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa.
Nah, 18 anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, setelah mengelilingi bumi.
Termasuk Antonio Pigafetta yang merupakan ilmuwan dan penjelajah Venesia yang lahir di Vicenza, Italia.
Selama ekspedisi, ia menjadi asisten Magellan yang disiplin dan terus membuat jurnal yang akurat.
Kelak jurnal tersebut berguna baginya dalam menerjemahkan Bahasa Cebuano, yaitu satu dari bahasa-bahasa di Filipina.
Catatannya merupakan dokumen tercatat pertama yang dibuat mengenai bahasa tersebut.
Jurnal ini pula sumber untuk banyak hal yang sekarang kita ketahui mengenai pelayaran Magellan dan Elcano.
---------
Untuk mendapatkan informasi terbaru, jangan lupa
Like Fanpage TribunTravel
Follow Twitter @tribuntravel
Follow Instagram tribuntravel