Laporan Wartawan TribunTravel.com, Wahyu Vitaarum
TRIBUNTRAVEL.COM - Uang merupakan sebuah benda yang digunakan sebagai alat penukaran dan transaksi.
Pada jaman dahulu barter adalah cara satu-satunya yang dilakukan sebagai bagian dari alat penukaran karena uang belum populer.
Selain itu pada zaman kerajaan sebenarnya telah ditemukan alat penukaran berupa kepingan emas atapun logam mulia lainnya.
Perkembangan alat pertukaran ini semakin pesat hingga dicetaklah sebuah alat pembayaran yang berupa uang logam berbentuk bundar dengan ukiran nominal dari uang tersebut.
Pemerintah sendiri sudah mulai memproduksi uang ini sejak jaman penjajahan.
Pasca kemerdekaan ketenaran uang semakin pesat dengan mengeluarkan seri uang logam yang terbuat dari emas dan perak.
Uang ini dicetak untuk memperingati hari besar.
Namun, jumlahnya sangat terbatas sehingga mempunyai nilai jual yang sangat tinggi.
Tahukah kamu uang-uang logam peringatan ini dicetak dengan nominal yang mencengangkan loh guys.
Dari jumlah nominal Rp 100 ribu hingga satu juta rupiah dapat kamu temui dalam bentuk kepingan logam emas dan perak.

uang-kuno.com
Uang Rp 100 ribu

uang-kuno.com
Rp 850 ribu
Wow, kebayangkan kalo uang ini ada di zaman sekarang guys.
Kamu bisa beli mobil dengan uang logam kali yah.
Kamu juga bisa keliling dunia hanya pakai uang logam ini guys.
Uang tersebut tergolong uang kuno guys, maka itu kamu akan sedikit sekali mendapatkan informasi dan bentuk fisik uang satu ini.
Tenang, bagi kamu money lover nggak usah capek ngejar-ngejar para kolektor uang, cuku mengunjungi Museum Bank Indonesia (MBI).
Terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta Barat, DKI Jakarta, kamu dapat menemukan bangunan klasik bergaya Eropa berwarna putih dengan banyak ruas-ruas jendela lebar di sana.

sheratonbandung.com
Museum Bank Indonesia
Dulunya bangunan ini merupakan rumah sakit Binnen Hospital di Jaman Belanda yang kemudian difungsikan menjadi sebuah bank dengan nama De Javasche Bank (DJB) pada tahun 1828.
Lalu, setelah masa kemerdekaan gedung ini digunakan untuk kantor resmi Bank Indonesia.
Namun beberapa waktu kemudian BI sudah punya gedung baru.
Setelah itu gedung tersebut beralih fungsi menjadi museum saksi bisu perkembangan uang di Indonesia dari zaman kerajaan Majapahit hingga uang di era modern.
Selain melek sejarah di sini kamu akan diajak melihat berbagai bentuk unik uang-uang zaman dahulu, dari uang gobok(keping cina), uang kampua (kain tenun), uang token (zaman kerja paksa).
Penasaran?
Yuk nongki kece sambil belajar di sini!
----------------------------------
Untuk mendapatkan informasi terbaru, jangan lupa
Like Fanpage TribunTravel
Follow Twitter @tribuntravel
Follow Instagram tribuntravel


